Mohon tunggu...
Rengga sigit alditya tama
Rengga sigit alditya tama Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah individu yang disiplin dan pekerja keras, mempunyai pengalaman dalam dunia peternakan dan kesehatan hewan ternak. saya tertarik untuk terus mengembangkan ketrampilan di dunia veteriner.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Wabah penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak

24 September 2025   07:55 Diperbarui: 24 September 2025   07:59 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

WABAH PENYAKIT MULUT DAN KUKU

Penulis artikel (Rengga sigit alditya tama)

 

          Penyakit mulut dan kuku atau biasa disebut PMK pada hewan ternak kerap dijumpai akhir-akhir ini, Terutama pada daerah pedesaan atau kaki gunung yang banyak peternakan. Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit hewan yang serius dan sangat menular.Penyakit PMK disebabkan oleh virus yang bersifat merusak jaringan sel. Virus ini menyerang semua hewan berkuku belah, termasuk sapi, domba, kambing, babi, dan ternak serta binatang berkuku genap lainya dan menimbulkan kerugian ekonomi yang signifikan/besar. dampak dari penyakit ini bukan hanya dirasakan oleh peternak, namun juga dapat dirasakan oleh masyarakat luas seperti petani dan daerah pegunungan yang membutuhkan pupuk. Tetapi tidak berpengaruh dalam ketersediaan pangan Masyarakat, Oleh karena itu edukasi mengenai penyakit mulut dan kuku pada hewan ternak ini penting diketahui.

Penyebab penyakit mulut dan kuku!

          Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) disebabkan oleh virus Aphtovirus (genus Aphtovirus, keluarga Picornaviridae) yang menyebar melalui kontak langsung dengan hewan terinfeksi, kontak tidak langsung melalui manusia, peralatan, atau pakan yang terkontaminasi, serta penyebaran melalui udara. Penularan dapat terjadi melalui droplet, leleran hidung, serpihan kulit, sisa makanan, lalat (vector penyakit atau perantara patogen), dan produk hewan yang mengandung virus.

           Virus PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) pertama kali diidentifikasi di Eropa pada abad ke-16. Namun, catatan sejarah wabah PMK di Indonesia sendiri baru terjadi pada tahun 1887 melalui sapi impor dari Belanda.  Status Bebas PMK di Indonesia kemudian berhasil dinyatakan bebas PMK pada tahun 1986 dan pengakuan internasional diberikan pada tahun 1990. Kasus PMK Kembali Merebak Setelah lebih dari 30 tahun, kasus PMK kembali dilaporkan di Indonesia pada bulan Mei 2022 Yang di Temukan Pertama kali di Kota Gresik. Virus tersebut menyebabkan turunya harga hewan ternak dan kelangkaan bibit dari hewan ternak.

Bagaimana gejala awal penyakit mulut dan kuku?      

           Gejala PMK yang umum terjadi pada hewan ternak, antara lain yaitu tidak nafsu makan, penurunan berat badan, berkurangnya produksi susu akibat mastitis, bibir bergetar atau terjadi sariawan dan mulut berbusa, pincang akibat luka yang muncul pada kuku.

Bagaimana cara pencegahan dan pengobatan penyakit mulut dan kuku?

           Penanganan pertama yang di lakukan untuk mencegah penyakit PMK yaitu memberikan Vaksinasi virus yang aktif mengandung adjuvant, menjaga kebersihan kendang dan peralatan lainya dengan desinfektan, memberikan injek vitamin, dan memberikan pakan serta air bersih yang cukup.

Upaya yang harus di lakukan jika ternak terinfeksi penyakit PMK :

  • Mengisolasi ternak atau memindahkan ke kandang karantina bagi ternak yang terinfeksi virus.
  • Pemberian antipiretik dan analgesic (penghilang rasa nyeri).
  • Pemberian vitamin & suplemen ATP.
  • Pemberian antibiotic secara injek.
  • Kuku yang luka di bersihkan 3x sehari dengan menggunakan obat semprot, anti lalat, dan asam sitrat.
  • Bagian mulut di bersihkan 3x sehari menggunakan cairan intravena atau cairan IV.
  • Menggunkan jamu tradisonal seperti empon-empon
  • Pemberian obat dan vitamin secara injek perlu di ulang sampai ternak benar-benar sembuh.
  • Ternak yang terinfeksi di upayakn terus makan, meskipun nafsu makan menurun
  • Selalu membersihkan kandang setelah memberikan penanganan pada ternak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun