Mohon tunggu...
Rendy Artha Luvian
Rendy Artha Luvian Mohon Tunggu... Penulis - Staf Diseminasi Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG, anggota FLP (Forum Lingkar Pena)

Menulis adalah membangun Peradaban

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kasus Rabies di Indonesia: Tantangan Besar dalam Penanganan dan Pencegahan

30 Juni 2023   13:55 Diperbarui: 30 Juni 2023   13:57 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kasus rabies di Indonesia terus meningkat pada periode Januari-April 2023. ilustrasi: freepik.com

Dalam penanganan rabies, anjing merupakan hewan utama yang terlibat dalam penularan virus kepada manusia. Sebanyak 95% kasus rabies pada manusia disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi. Meskipun ada beberapa hewan liar seperti rubah, rakun, dan kelelawar yang juga dapat bertindak sebagai reservoir virus, gigitan anjing tetap menjadi penyebab utama penularan rabies pada manusia.

Berikut ini adalah beberapa tindakan yang dapat diambil untuk mencegah penyebaran rabies:

Vaksinasi Hewan Peliharaan: Vaksinasi adalah langkah pencegahan utama dalam melawan rabies. Pastikan hewan peliharaan, terutama anjing dan kucing, mendapatkan vaksin rabies secara rutin sesuai dengan jadwal yang ditentukan oleh dokter hewan. Vaksinasi ini tidak hanya melindungi hewan dari rabies, tetapi juga mencegah penularan virus tersebut kepada manusia.

Hindari Kontak langsung dengan Hewan Liar: Menghindari kontak langsung dengan hewan liar, terutama anjing liar, kelelawar, dan hewan liar lainnya yang berpotensi terinfeksi rabies, sangat penting. Jangan mencoba untuk memegang, memberi makan, atau mendekati hewan-hewan ini tanpa perlindungan yang memadai.

Tidak Mengganggu Hewan yang Sedang Sakit atau Liar: Jika Anda menemukan hewan yang terlihat sakit atau liar, jangan mencoba untuk mendekatinya atau memindahkannya sendiri. Segera laporkan ke pihak yang berwenang, seperti dinas kesehatan atau petugas hewan, agar dapat ditangani dengan aman dan sesuai prosedur.

Menghindari Gigitan Hewan: Berhati-hatilah saat berinteraksi dengan hewan, terutama yang tidak dikenal atau yang terlihat agresif. Jika Anda tergigit oleh hewan, segera lakukan pertolongan pertama dengan membersihkan luka menggunakan air dan sabun, dan segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan vaksinasi dan perawatan yang diperlukan.


Mengedukasi Anak-Anak: Ajarkan anak-anak untuk menjauhi hewan liar, tidak memegang hewan yang tidak dikenal, dan melaporkan kepada orang dewasa jika melihat hewan yang terlihat sakit atau berbahaya. Meningkatkan kesadaran anak-anak mengenai bahaya rabies dapat membantu melindungi mereka dari paparan virus ini.

Hindari Sarang Kelelawar: Jika Anda tinggal di daerah dengan populasi kelelawar yang tinggi, pastikan untuk menghalangi akses ke sarang kelelawar di sekitar rumah Anda. Ini dapat membantu mengurangi risiko kontak dengan kelelawar yang mungkin terinfeksi rabies.

Edukasi Masyarakat: Melakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyarakat mengenai gejala rabies, bahaya penularan, langkah-langkah pencegahan, dan tindakan yang harus dilakukan saat terinfeksi sangat penting. Melalui program edukasi yang luas, kita dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya vaksinasi hewan peliharaan dan bagaimana cara melindungi diri sendiri dari rabies.

Tindakan pertolongan pertama yang dapat dilakukan setelah tergigit hewan yang diduga terinfeksi rabies adalah:

  • Hentikan perdarahan aktif dengan menekan bagian yang terluka menggunakan kain bersih atau kain kasa.
  • Bersihkan luka gigitan atau cakaran dengan air dan sabun selama 10-15 menit.
  • Oleskan alkohol 70% atau cairan antiseptik yang mengandung povidone iodine ke luka tersebut.
  • Segera pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.

Di rumah sakit, dokter akan membersihkan luka gigitan atau cakaran, kemudian memberikan serum dan vaksin rabies. Tujuan dari tindakan ini adalah untuk membantu sistem kekebalan tubuh melawan virus rabies, sehingga infeksi dan peradangan pada otak dapat dicegah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun