Mohon tunggu...
Rendinta Delasnov Tarigan
Rendinta Delasnov Tarigan Mohon Tunggu... Praktisi Perpajakan

Menulis untuk Bertumbuh menjadi Manusia yang Utuh. Inquiry: rendi.tarigan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Tentang Olahraga Kekinian: Saat Keringat Butuh Terlihat

13 Juli 2025   05:00 Diperbarui: 13 Juli 2025   05:03 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Setiap tren olahraga mencerminkan zamannya. Padel mungkin akan terus tumbuh. Namun, pada satu saat pun olahraga ini dapat tergantikan lagi oleh tren baru. Yang terpenting sebenarnya bukan tren itu sendiri, melainkan cara kita menyikapi tren tersebut. Apakah kita mampu tetap otentik di tengah budaya yang menuntut keterlihatan?

 

Pada akhirnya, olahraga adalah tentang koneksi---bukan hanya dengan orang lain, tapi juga dengan diri sendiri. Kita perlu menemukan alasan personal untuk bergerak. Saat dunia menuntut keterlihatan, kita dapat memilih untuk merasakan revolusi diri sendiri---yang meski kecil, tapi penuh makna.

 

References:

  • Roy Baumeister, & Mark Leary, The need to belong: desire for interpersonal attachments as a fundamental human motivation, Psychological Bulletin, 117(3), 1995, 497--529.
  • Erving Goffman, 1959. The Presentation of Self in Everyday Life, University of Edinburgh
  • Sianne Ngai, 2005, Ugly Feelings, Harvard University Press.
  • Thorstein Veblen,1899, The Theory of the Leisure Class, New York: Macmillan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun