Tuhan lebih menginginkan hambanya kembali. Lima tahun setelah persitiwa itu, kehidupan Sang Mantan Preman Pasar itu berubah. Ia bangkit dari sakitnya. Perlahan otot-otot tubuhnya mengeras kembali. Aura pancaran wajahnya yang kusam, kini cerah kembali bahkan lebih bercahaya karena siraman air wudhu.Â
Meski begitu, Ia tetap disegani oleh seluruh warga pasar. Â Ia menjadi pemimpin pasar yang bijaksana. Tidak ada lagi pungli, tidak ada lagi kekerasan. Istri dan anak perempuan semata-wayangnya kembali pada pelukannya.Â
Adapun si Remaja Tanggung tadi telah menjadi bagian dari keluarganya. Dan dari keduanya lahirlah cucu-cucu yang sangat menggemaskan dan menjadi hiburan di masa senja sebelum ia akhirnya kembali ke haribaan Ilahi.