Mohon tunggu...
Healthy

Menelisik Kekuatan Komponen Terkecil Organisme

25 Agustus 2017   19:34 Diperbarui: 25 Agustus 2017   20:16 1431
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Contoh dari peroksisom yang tidak bekerja dengan baik adalah apa yang terjadi ketika liver kita bermasalah. Kita tau jika fungsi liver adalah untuk menetralkan racun dari tubuh. Tapi ketika kita terkena hepatitis atau penyakit liver lainnya, fungsi hati terganggu sehingga racun-racun lebih rentan masuk ke dalam tubuh kita. Oleh karena itu, lisosom dan peroksisom tidak sekuat dinding sel dalam hal melindungi sel dari benda-benda asing. Karena jika keadaan tubuh kita tidak fit, fungsi itu akan jadi kurang maksimal.

Yang kedua adalah tentang plastida dan vakoula. Plastida atau yang mungkin lebih dikenal dengan bentuk umumnya ,kloroplas, sangat berperan penting dalam proses fotosintesis. Berbeda halnya dengan hewan, tumbuhan dapat menghasilkan makanannya sendiri lewat proses fotosintesis. Seperti namanya yang dari kata foto dan sintesis yang bisa diartikan pemrosesan cahaya. Plastida akan menangkap cahaya dan unsur hara yang kemudian digunakan untuk menghasilkan makanan bagi tumbuhan. Bisa dibilang, karena memiliki plastida lah tumbuhan bisa melakukan fotosintesis.

Nah sisa-sisa fotosintesis tersebut akan disimpan dalam bentuk minyak atsiri dan senyawa lainnya dalam vakoula. Minyak atsiri sendiri seperti yang kita bahas diatas sangat berpengaruh dalam kelangsungan hidup tumbuhan. Minyak atsiri dapat membantu penyerbukan yang berarti ia berperan dalam reproduksi tanaman. Selain minyak atsiri, ada senyawa perlindungan pada vakoula yang juga berperan dalam perlindungan sel. Yang artinya, perlindungan sel tumbuhan bukan hanya dari  dinding sel saja melainkan juga dari vakoula sel tersebut.

Dengan demikian secara perlindungan sel, sel tumbuhan unggul dari sel hewan. Karena itu, saya lebih setuju jika sel tumbuhan lebih kuat daripada sel hewan. Selain dari struktur, ada beberapa hal lain yang mendukung hipotesis tersebut. Terlebih lagi, adanya fakta jika tumbuhan tertua lebih tua daripada hewan tertua.

Beth Moon, seorang fotografer dari san fransisco berhasil mengabadikan tumbuhan-tumbuhan tua yang masih hidup hingga saat ini. Yang tertua dari semuanya adalah pohon linton yew di Hertfordshire di Inggris. Diperkirakan tumbuhan ini berusia 4000 tahun dan masih hidup hingga saat ini dan diyakini merupakan pohon tertua di inggris.

Betapa menakjubkan lamanya tumbuhan itu dapat bertahan hidup. Selain dari Pohon linton yew tersebut masih terdapat banyak tumbuhan lain yang umurnya pun juga cukup panjang. Ambil contoh saja pohon teapot ifaly di Toliara, Madagascar. Pohon sudah berusia sekitar 1200 tahun dan masih berdiri kokoh saja hingga sekarang. Juga ada Pohon general Sherman di Siera Nevada, California yang berusia sekitar 2500 tahun. Pohon ini diberi nama dengan nama seorang jenderal yang hidup dimasa perang saudara Amerika Serikat.

Selain dari contoh diatas, masih banyak pohon-pohon yang mampu hidup hingga ribuan tahun. Bila dilihat-lihat, semakin tua pohon tersebut, semakin besar dan tinggi fisiknya. Bahkan pohon General Sherman berukuran sangat besar hingga lebih dari 100 kali lipat pohon biasa. Mengapa bisa demikian? Itulah perbedaan selanjutnya dari sel tumbuhan dan sel hewan yang belum kita bahas. Yaitu bahwa tidak ada Batasan pertumbuhan bagi sel tumbuhan. Karena itu, ketika hewan dan manusia berhenti bertumbuh, tumbuhan tidak kehilangan kemampuannya untuk tumbuh lebih besar dan tinggi. Batasan yang ada hanyalah Batasan kekuatan akar dalam menompang berat tubuh tumbuhan. Tentu terbayangkan jika tumbuhan semakin besar sementara akarnya tidak bertambah kokoh? Pasti tumbuhan itu dipastikan akan roboh karena fondasinya tidak kuat.

Sekarang kita beralih ke hewan tertua di dunia. Peneliti di seluruh dunia menemukan bahwa hewan maksimal hanya dapat berusia ratusan tahun. Hewan tertua pun dipegang oleh seekor lobster yang berusia sekitar 500 tahun. Dibanding dengan pohon linton yew,umur lobster tersebut hanya 1 : 8 nya. Dengan begitu, dapat disimpulkan jika tumbuhan lebih berumur panjang daripada hewan. Tentunya umur panjang tumbuhan sangat dipengaruhi oleh kondisi sel dari tumbuhan tersebut.

Baru-baru ini, sebuah tim ilmuwan dari Ghent University di Belgia memaparkan jika tumbuhan memiliki perbedaan lain dari hewan dari sisi sel induknya. Perbedaan tersebut bila dijelaskan seperti berikut. Pernah berpikir kenapa tumbuhan semakin tua justru semakin kokoh sedangkan hewan semakin tua semakin lemah dan tidak dapat mempertahankan hidupnya? Ya, sel induk berperan untuk menjaga sel-sel muda hasil pembelahannya agar tetap sehat. Namun pada hewan, saat usia tua, sel induk ini mulai tidak berfungsi optimal dalam meremajakan sel-sel hewan tersebut sehingga kemampuannya untuk bertahan hidup pun berkurang.

Lalu bagaimana dengan tumbuhan? Pada dasarnya, sel induk pada tumbuhan berperan sama dengan sel induk pada hewan. Ia juga menjadi pusat pertumbuhan dari organisme tersebut seperti halnya hewan. Ia juga bertugas menjaga kesehatan sel-sel tersebut. Namun pada sel induk tumbuhan, mereka memiliki suatu bagian yang disebut dengan sel punca. Sel punca ini disebut juga sel diam yang membentuk petak kecil ditengah-tengah sekelompok sel induk. Pembelahan sel ini bisa dibilang sangat lambat. akan tetapi setelah sel ini membelah, salah satu hasil belahan sel tersebut menjadi sel induk sejati. Kemudian sel induk baru tersebut akan berkembang dengan cepat sehingga dapat berkembang menjadi akar, daun, maupun bagian tumbuhan lainnya.

Menurut mereka ada kemungkinan sel punca ini berperan dalam mempertahankan kehidupan suatu tumbuhan. Karena seperti yang kita lihat tadi, sel punca dapat berubah menjadi sel-sel induk baru. Karena itulah tumbuhan dapat hidup jauh lebih lama dari kita manusia dan hewan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun