Selama ini kita mengenal membaca sebagai sebuah aktivitas sederhana: membuka buku, menyerap informasi, lalu selesai. Namun ternyata, membaca bukan hanya soal mengenal huruf dan kata. Ada empat tingkatan membaca yang bisa menentukan seberapa dalam kita benar-benar memahami bacaan.
Dalam buku klasik How to Read a Book karya Mortimer J. Adler dan Charles Van Doren, disebutkan bahwa membaca itu punya jenjang seperti pendidikan---dari tingkat dasar hingga tingkat lanjut yang sampai melibatkan analisis dan sintesis. Tulisan ini akan membahas keempat tingkatan tersebut bagi siapa pun yang ingin meningkatkan kualitas bacanya.
1. Elementary Reading: Membaca Dasar
Tingkatan pertama ini adalah pondasi dari segala aktivitas membaca. Di sinilah seseorang pertama kali belajar membaca---biasanya sejak usia dini.
Pada tahap ini, tujuan membaca hanyalah mengenali huruf, kata, dan kalimat secara mekanis. Anak-anak, misalnya, belum peduli apa makna kalimat "The cat sat on the hat." Yang penting mereka bisa membacanya.
Meski tampak sederhana, orang dewasa bisa "kembali" ke level ini saat membaca teks dalam bahasa asing. Ketika kita masih sibuk menerka arti kata per kata, itu tandanya kita sedang beroperasi di tingkat elementary reading.
2. Inspectional Reading: Membaca Sekilas
Tahapan ini cocok digunakan saat kita ingin menilai suatu buku secara cepat, misalnya untuk keperluan riset atau seleksi bacaan.
Tujuan dari inspectional reading adalah mendapatkan gambaran umum isi buku dalam waktu terbatas. Kita bisa membaca daftar isi, kata pengantar, subjudul, dan paragraf pembuka atau penutup dari tiap bab.
Berbeda dari sekadar "asal skimming", inspectional reading bersifat terstruktur dan strategis. Ini seperti menilai tampilan, aroma, dan isi dapur sebuah rumah sebelum memutuskan apakah kita ingin memasak di sana atau tidak.