"Berat badan kamu berapa? Ko kecil banget? ga pernah makan ya??"
“Kamu iteman ya sekarang?”
"Eh ko kamu gendutan sih”
“Ih lagi jerawatan ya”
Apakah kalian sering mendengar celetukan-celetukan seperti di atas saat sedang berada dalam pertemuan keluarga, bertemu kawan lama, nongkrong bersama teman-teman, atau bahkan dalam kolom komentar media sosial anda?
Kalimat-kalimat tersebut biasanya dilontarkan untuk tujuan bercanda atau mencairkan suasana, namun nyatanya malah menimbulkan dampak negatif yang berbahaya. Fenomena ini disebut sebagai body shaming.
Body shaming merupakan tindakan mengkritisi bentuk tubuh atau penampilan orang lain dengan konotasi negatif. Fenomena ini seringkali dianggap sepele oleh kebanyakan orang.
Body shaming mengekalkan pandangan bahwa seseorang dinilai hanya sebatas fisik semata. Padahal, manusia adalah mahluk hidup yang sangat istimewa dan unik. Tuhan menciptakan manusia beragam-ragam bukanlah tanpa tujuan, melainkan agar timbul rasa persaudaraan dan rasa saling menghormati.
Dengan keberagaman ini, tentu saja setiap pribadi memiliki perbedaan dan ciri khasnya masing-masing. Perbedaan ini hanyalah mengenai pemikiran dan penampilan fisik. Baik itu perbedaan bentuk tubuh, warna kulit, tinggi badan, maupun tipe rambut. Namun kenyataannya, perbedaan ini malah dijadikan bahan body shaming jika seseorang tidak dapat memenuhi standar kecantikan yang ada di masyarakat sekitar.