Mohon tunggu...
helen_s.maria
helen_s.maria Mohon Tunggu... Administrasi - #exploreIndonesia #exploretheworld ... Bersyukur untuk kesempatan, waktu, kesehatan dan rezeki yang Tuhan berikan

@helen_s.maria

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja

1 Agustus 2019   16:37 Diperbarui: 5 Agustus 2019   12:41 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BAYON TEMPLE 

Melewati gapura yang hanya bisa dilewati oleh satu  mobil, kami memasuki area komplek Candi Bayon. Di sekitar candi banyak pohon yang menjadi peneduh di saat terik panas seperti siang ini. Pengunjungnya tidak seramai di Angkor Wat. Teras candi adalah tumpukan batu yang tersusun rapi. Detail relief candi masih jelas terlihat bentuknya.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Kebalikan dari Angkor Wat yang mulanya dibangun untuk ibadah agama Hindu kemudian berubah fungsi menjadi ibadah agama Buddha. Candi Bayon adalah satu-satunya candi yang sejak awalnya dibangun sebagai persembahan kepada Buddha. Awalnya digunakan untuk ibadah Buddha Mahayana oleh Raja Jayawarman VII pada akhir  abad ke -- 12, tetapi kemudian berubah fungsi menjadi ibadah agama Hindu.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Pada setiap puncak candi terukir wajah berukuran raksasa sesuai dengan ukuran candinya. Berjumlah  216 wajah yang ditafsirkan sebagai wajah Raja Jayawarman VII yang menganggap dirinya sebagai titisan Buddha. Itulah mengapa semua wajah terlihat tenang seperti wajah orang sedang  berdoa, teduh dan welas asih seperti sifat Buddha.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
TA PROHM TEMPLE 

Tahun 2001, candi ini menjadi setting film Tomb Raider yang dibintangi oleh Angelina Jolie sebagai Lara Croft. Film ini menjadi "promosi"  yang mengenalkan candi-candi di Kamboja kepada dunia. Seperti Bayon Temple, Ta Prohm Temple juga dibangun oleh Raja Jayawarman VII yang mendedikasikan candi ini untuk ibunya pada akhir abad ke -12. Candi ini juga dibuat sebagai tempat ibadah dan  belajar aliran Buddha Mahayana.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Kami berjalan menuju Ta Prohm, melewati jalan tanah merah kering dan berdebu di musim panas. Sebelum tiba kami sudah melihat pohon-pohon besar di sekitar candi. Batang pohon Spung tua menembus bagian tengah candi. Walaupun berumur tua, pohon-pohon itu masih bersemi dibagian atasnya. Bagian bawahnya sudah menyatu dengan dinding candi.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Kami masuk lebih dalam, melihat akar-akar dan batang pohon yang mencengkeram bangunan candi. Akar-akar pohon ini seperti menunjukkan usia tuanya dan kesetiaannya menjaga candi-candi.  Suasana alami dan unik candi ini menjadikannya berada dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO tahun 1992.

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Saat akan kembali ke luar kami sengaja mengikuti rombongan pengunjung lain yang juga sedang mencari jalan keluar. Bingung,  tersesat dan tertawa bersama. Jadi, saat mengunjungi komplek candi-candi seperti ini sebaiknya memang jangan berjalan sendirian. 

Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
Angkor Wat, Jejak Sejarah di Kamboja/dokpri
PUB STREET MARKET (SIANG HARI)

Selesai mengunjungi candi-candi, kami kembali ke kota. Kami minta diturunkan di Pub Street karena ingin melihat pasar pada siang hari. Toko-toko bagian depan pasar menjual barang-barang keperluan rumah tangga, biasa kita sebut toko kelontong. Sebagian juga menjual aneka souvenir. Di bagian dalam  pasar menjual  sayur dan keperluan dapur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun