Seni: Berfokus pada ekspresi kreatif, estetika, dan interpretasi subjektif, seperti lukisan atau puisi.
Ilmu Sosial: Mengutamakan penjelasan sistematis dan dapat diuji tentang dunia sosial, meskipun interpretasi juga berperan.
- Metode
Seni: Tidak terikat pada metode ilmiah, lebih bebas dan bergantung pada inspirasi individu.
Ilmu Sosial: Berusaha mengikuti prinsip ilmiah (objektivitas, replikasi), meskipun dengan tantangan lebih besar dibanding ilmu eksakta.
- Output
Seni: Menghasilkan karya unik yang bersifat subjektif dan tidak selalu dapat diulang.
Ilmu Sosial: Menghasilkan pengetahuan yang dapat diuji, dikritik, dan dikembangkan oleh komunitas akademik.
- Persamaan dan Hubungan
Dengan Ilmu Eksakta: Ilmu sosial meminjam metode kuantitatif dan positivisme dari ilmu eksakta, seperti dalam statistik sosial atau ekonomi.
Dengan Seni: Ilmu sosial dan seni sama-sama melibatkan interpretasi dan pemahaman konteks. Misalnya, antropologi budaya menafsirkan simbol budaya mirip seperti kritik seni.
- Contoh Konkret
Dalam sosiologi, teori konflik Marx menjelaskan ketimpangan sosial, sementara teori fungsionalisme Durkheim menjelaskan keteraturan sosial—keduanya menunjukkan pendekatan berbeda dalam ilmu sosial.
Dalam psikologi, behaviorisme (Skinner) mirip ilmu eksakta karena berbasis observasi perilaku, sedangkan teori humanistik (Maslow) lebih dekat ke seni karena menekankan motivasi subjektif.
Pengertian dan Sejarah Kelahiran Disiplin Ilmu Demografi, serta Tantangan dan Solusinya