Dalam dunia baking, khususnya dalam pembuatan cake, keberhasilan tidak hanya bergantung pada bahan yang digunakan, melainkan juga pada metode pencampuran (pengadukan) bahan-bahan tersebut. Setiap metode memiliki pengaruh signifikan terhadap struktur, tekstur, volume, kelembapan, dan bahkan rasa dari cake yang dihasilkan.
Metode pengadukan berfungsi untuk:
-
Mengembangkan gluten secara seimbang.
Menggabungkan udara untuk pengembangan adonan.
Menyebarkan bahan secara merata.
Mengontrol kelembutan dan tekstur akhir cake.
Kesalahan dalam proses pencampuran seperti overmixing (terlalu lama mengaduk) atau undermixing (kurang mengaduk) dapat menyebabkan kegagalan seperti bantat, pecah di permukaan, atau tekstur kasar.
Jenis-Jenis Metode Pengadukan Cake
1. Â Creaming Method (Metode Krim / Pengocokan Mentega dan Gula)
Metode ini mengandalkan pengocokan mentega (atau margarin) dan gula untuk memasukkan udara ke dalam adonan. Udara yang terjebak dalam lemak akan membantu cake mengembang saat dipanggang.
Langkah-langkah:
Kocok mentega dan gula hingga pucat dan mengembang (creamy dan fluffy).
Masukkan telur satu per satu, kocok rata setiap kali.
Tambahkan bahan kering dan cair secara bergantian (misalnya: tepung dan susu), dimulai dan diakhiri dengan bahan kering.
Karakteristik Hasil:
Tekstur lembut, padat tapi tetap empuk.
Rasa lebih kaya (rich), karena kandungan lemak tinggi.
Contoh Cake:
Butter cake
Marble cake
Pound cake
Catatan Penting:
Pastikan mentega bersuhu ruang agar mudah mengembang saat dikocok.
- Jangan terlalu lama mengocok setelah tepung dimasukkan agar tidak keras.
2. Whisking Method (Metode Pengocokan Telur dan Gula -- Sponge Cake Method)
Metode ini tidak menggunakan bahan berlemak (atau sangat sedikit), dan mengandalkan pengocokan telur dan gula untuk menghasilkan volume dan struktur cake. Banyak digunakan untuk sponge cake.
Langkah-langkah:
Kocok telur dan gula hingga mengembang, kental, dan membentuk "ribbon stage".
Ayak dan masukkan bahan kering secara perlahan.
Gunakan teknik folding agar udara tidak keluar.
Tambahkan lelehan mentega atau minyak jika resep membutuhkan.
Karakteristik Hasil:
Tekstur ringan dan mengembang sempurna.
Cenderung agak kering jika tidak ditambahkan bahan cair/fat.
Contoh Cake:
Sponge cake
Roll cake
Japanese sponge
Catatan Penting:
Jangan overfold.
Telur sebaiknya bersuhu ruang agar mudah mengembang.
3. Foaming Method (Metode Busa -- Egg Foam Method)
Metode ini mirip dengan whisking, tetapi putih dan kuning telur dipisahkan, dan putih telur dikocok menjadi busa (meringue). Biasanya digunakan dalam chiffon dan angel food cake.
Langkah-langkah:
Pisahkan kuning dan putih telur.
Kocok putih telur + gula hingga kaku (stiff peak).
Campur kuning telur + bahan cair/lemak + bahan kering secara terpisah.
Campurkan meringue ke dalam adonan dengan teknik folding.
Karakteristik Hasil:
Tekstur sangat ringan, moist, dan lembut.
Tidak terlalu manis dan sangat airy.
Contoh Cake:
Chiffon cake
Angel food cake
Cotton cake
Catatan Penting:
Gunakan mangkuk bebas minyak.
Jangan overfold atau meringue akan kempis.
4. All-in-One Method (Metode Campur Sekaligus)
Metode praktis dan efisien. Semua bahan dimasukkan sekaligus dan dikocok sampai merata. Umumnya digunakan dalam industri atau baking rumahan yang cepat.
Langkah-langkah:
Masukkan semua bahan: telur, gula, tepung, lemak, baking powder, dan cairan dalam satu mangkuk.
Kocok dengan mixer hingga rata dan sedikit mengembang.
Karakteristik Hasil:
Tekstur stabil dan seragam.
Proses cepat, cocok untuk produksi skala besar.
Contoh Cake:
Cupcake
Cake dasar ulang tahun
Kue kotak kemasan
Catatan Penting:
Tambahkan emulsifier (SP/TBM/Ovalet) untuk hasil lebih lembut dan tahan lama.
Hasilnya kadang kurang berongga jika tidak dikocok cukup lama.
5. Rubbing Method (Metode Rubbing-in / Remahan)
Metode ini umum untuk produk pastry, namun digunakan juga untuk cake tertentu seperti fruit cake atau scone. Lemak diaduk bersama tepung hingga berbentuk remah.
Langkah-langkah:
Campurkan lemak (mentega/margarin) dengan tepung menggunakan ujung jari hingga menyerupai pasir halus.
Tambahkan gula dan bahan lainnya.
Tambahkan cairan dan aduk secukupnya.
Karakteristik Hasil:
Tekstur kering, remah, dan sedikit keras.
Tidak mengembang besar.
Contoh Cake:
Scone
Fruit cake
Tea cake
Catatan Penting:
Jangan terlalu lama mencampur cairan agar hasil tidak keras.
Pemilihan metode pengadukan yang tepat sangat penting dalam menentukan hasil akhir cake. Setiap metode memiliki karakteristik dan kegunaan masing-masing. Creaming menghasilkan tekstur yang padat dan lembut, cocok untuk cake berat. Whisking dan foaming menghasilkan cake yang ringan dan airy, sementara all-in-one method praktis untuk produksi massal. Pengetahuan tentang teknik ini tidak hanya berguna untuk menghasilkan cake yang lezat, tapi juga sebagai dasar penting dalam dunia profesional pastry dan bakery.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI