Baru-baru ini beredar hasil riset bahwa Indonesia dinobatkan sebagai negara dengan netizen yang tidak sopan dalam memberikan komentar di media sosial se-Asia Tenggara. Survei ini diadakan oleh pihak Microsoft.
Dikutip dari postingan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil di instagramnya pada Kamis, 25 Februari 2021. Beliau mengajak seluruh warganya untuk bersikap santun baik saat bertemu tatap muka ataupun saat menggunakan media sosial.
Sering kali hal ini terjadi saat kita sedang menggunakan media sosial seperti Instagram dan Twiter. Masyarakat kerap kali berkomentar kasar dan memberikan tanggapan yang menohok. Tak jarang juga ada yang membully. Sudah pasti hal ini terjadi karena kurangnya tingkat toleransi antar masyarakat.
Masyarakat banyak yang tidak menggunakan media sosial dengan bijak dan malah mengurusi hidup orang lain dengan berkomentar yang buruk. Bukannya memberikan komentar yang membangun atau memberikan motivasi, kebanyakan netizen Indonesia malah menjatuhkan mental orang yang memposting sesuatu di media sosial. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sudah jauh dari nilai-nilai yang ada pada Pancasila dalam berkomentar di media sosial.
Sebagai warga negara yang baik, kita harus mengaplikasikan nilai-nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sila-sila yang terdapat dalam Pancasila sudah memberikan arahan kepada kita agar menjadi manusia yang berakhlak mulia, menghargai orang lain, menjaga persatuan, mementingkan kepentingan bersama, dan peduli kepada setiap orang dengan adil.
Adapun tatakrama dalam berkomentar sesuai dengan sila-sila dalam Pancasila adalah :
1. Sila ke-1 = Saling mengingatkan dalam berkomentar mencerminkan kita memiliki akhlak yang mulia.
2. Sila ke-2 = Berkomentar sewajarnya, tanpa menjelek-jelekan orang lain dan memberikan komentar yang membangun.
3. Sila ke -3 = tidak berkomentar yang dapat memicu timbulnya perpecahan.
4. Sila ke-4 = berkomentar yang baik dan tidak berkomentar menuruti ego sendiri karena komentar kita dilihat oleh orang banyak.
5. Sila ke-5 = tidak berkomentar yang mengandung unsur SARA karena kita harus adil dengan setiap orang dan jangan membanding-bandingkan seseorang dalam media sosial.
Dengan begitu, bangsa Indonesia akan dikenal sebagai bangsa yang memiliki tatakrama sopan dan santun dalam berkomentar dan menjadi bangsa yang beradab dalam menggunakan media sosial.
