Mohon tunggu...
Regina Dealova
Regina Dealova Mohon Tunggu... mahasiswa

hobi akuu main voli dan membacaaa

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Kecerdasan Emosional Lebih dari Sekadar IQ - Memahami Teori Goleman

21 Januari 2025   19:54 Diperbarui: 21 Januari 2025   19:54 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kecerdasan Emosional Lebih dari Sekadar IQ - Memahami Teori Goleman

Dalam dunia yang semakin kompleks dan kompetitif, kecerdasan intelektual (IQ) saja tidak lagi cukup untuk menjamin kesuksesan. Daniel Goleman, melalui karyanya yang berpengaruh, memperkenalkan konsep kecerdasan emosional (EQ), yang menekankan pentingnya kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain. EQ, menurut Goleman, merupakan faktor penentu yang signifikan dalam keberhasilan pribadi dan profesional.

Goleman mendefinisikan EQ sebagai kemampuan untuk:

Mengenali emosi sendiri: Kesadaran diri merupakan fondasi EQ. Ini mencakup kemampuan untuk mengenali dan memahami perasaan, kekuatan, kelemahan, dan nilai-nilai diri sendiri. Individu dengan kesadaran diri tinggi mampu mengelola emosi mereka dengan lebih efektif dan membuat keputusan yang lebih baik.

Mengelola emosi sendiri: Regulasi emosi melibatkan kemampuan untuk mengendalikan impuls, mengelola stres, dan mengatasi tantangan emosional. Individu dengan kemampuan regulasi emosi yang baik mampu menjaga ketenangan dan fokus, bahkan dalam situasi yang menekan.

Mengenali emosi orang lain: Empati merupakan kemampuan untuk memahami dan berbagi perasaan orang lain. Ini melibatkan kemampuan untuk membaca isyarat nonverbal, mendengarkan secara aktif, dan menempatkan diri pada posisi orang lain. Empati merupakan kunci untuk membangun hubungan yang kuat dan efektif.

Mengelola hubungan: Keterampilan sosial mencakup kemampuan untuk berkomunikasi secara efektif, membangun dan memelihara hubungan, bekerja sama, dan menyelesaikan konflik. Individu dengan keterampilan sosial yang baik mampu membangun jaringan yang kuat dan bekerja secara efektif dalam tim.

Motivasi diri: Motivasi diri melibatkan kemampuan untuk menetapkan tujuan, mengatasi tantangan, dan mempertahankan optimisme. Individu yang termotivasi tinggi mampu mengatasi hambatan dan mencapai tujuan mereka, bahkan dalam menghadapi kesulitan.

Lebih dari Sekadar IQ:

Goleman berpendapat bahwa EQ seringkali lebih penting daripada IQ dalam menentukan keberhasilan dalam kehidupan. Meskipun IQ penting untuk kemampuan kognitif, EQ menentukan bagaimana kita menggunakan kemampuan tersebut dalam kehidupan nyata. EQ yang tinggi memungkinkan individu untuk:

Membangun hubungan yang lebih kuat: Kemampuan untuk memahami dan mengelola emosi diri sendiri dan orang lain memungkinkan individu untuk membangun hubungan yang lebih sehat dan bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun