Mohon tunggu...
Reggievia Santoso
Reggievia Santoso Mohon Tunggu... -

Legal, soon to be a graduated kid. "No one look me down cause I'm young."

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masih Adakah Kepedulian di Antara Kita?

2 Mei 2012   08:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:50 313
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hari yang lalu, saya pergi makan siang di sebuah restoran Jepang bersama seorang teman yang tinggal agak jauh dari perkotaan. Setelah memesan makanan, kami berdua ngobrol sambil memandang ke arah jendela restoran. Di luar sana ada seorang nenek yang sudah tua berjalan amat pelan dengan alat bantuan, yaitu payungnya. Kami memperhatikan nenek tua itu berjalan begitu hati-hati supaya tidak terjatuh. Tiba-tiba, cuaca yang tadinya sangat panas berubah menjadi mendung dan akhirnya hujan disertai angin yang cukup kencang. Kami masih memperhatikan nenek tua itu berusaha untuk membuka payungnya sampai pada akhirnya ketika ia berhasil membuka payung tersebut, ia malah kehilangan keseimbangannya dan jatuh teregeletak dengan posisi ke belakang! Tanpa pikir panjang teman saya langsung keluar restoran untuk menolong nenek tersebut, sementara saya tetap berjaga di restoran karena saat itu barang kami lumayan banyak dan tidak mungkin saya tinggalkan. Saya tetap memperhatikan teman saya sampai ia berhasil memapah nenek tersebut untuk berdiri. Saya panik sekali. Saya yakin sekali nenek itu pasti kesakitan luar biasa, karena posisi jatuhnya sangat... well, I just can say it must be very hurt. Sambil terus menunggu, saya memperhatikan orang sekitar yang lalu lalang di sana. You know what, mereka sama sekali nggak peduli dengan nenek tersebut. Bahkan pelayan restoran yang sedang berdiri di pintu depan (demi Tuhan saya tau pasti!) sedang melihat teman saya membantu nenek tersebut, tidak bergerak sedikit pun sampai akhirnya ia dimintai tolong untuk membantu karena nenek tersebut tidak bisa berbicara dalam bahasa Mandarin. Lebih parahnya lagi, seorang satpam yang berada di tepi jalan dan lokasinya PAS di dekat lokasi kejadian pun sama sekali tidak bergerak untuk membantu. Ada apa sih dengan mereka? Apakah setiap masyarakat di negara ini memang bersikap ‘dingin’ seperti itu? Atau memang sikap manusia yang sudah berubah?

Saya teringat dengan kasus kecelakaan tragis yang dialami seorang bocah bernama Yueyue beberapa waktu lalu di kota Foshan, provinsi Guangdong, Cina. Saya sedang tinggal di provinsi yang sama dan saat berita itu muncul di publik, akhirnya menjadi bahan diskusi. Tidak hanya di negara Cina sendiri bahkan sampai ke seluruh dunia. Dosen di kampus saya sendiri pun mengajak kami para mahasiswa yang berasal dari berbeda negara untuk berdiskusi tentang hal ini. Saya sering mendengar cerita langsung dari masyarakat asli negara Cina, mereka bilang mereka suka takut kalau menolong orang, khususnya anak kecil atau orang tua yang kecelakaan di jalan. Karena di saat mereka menolong orang itu, mereka malah kena tipu dan dibawa ke kantor polisi dengan tuduhan membuat anak kecil atau orang tua celaka. Dan akhir cerita, mereka akan mengeluarkan biaya yang cukup banyak untuk ganti rugi. Kejadian seperti ini mungkin jarang saya temui di Indonesia, tapi di sini kejadian tersebut sering terjadi. Itulah latar belakang mengapa mereka tidak berani untuk menolong siapapun lagi yang sedang butuh bantuan di tengah jalan, atau mungkin juga karena sifat “egosentris” mereka lebih tinggi daripada sifat kepedulian kepada sesama mereka. Yah, tidak heran sih. Dari belasan orang yang melintasi alamrhumah Yueyue- yang terbaring tak berdaya saja tidak dipedulikan (walaupun ada yang menolong juga akhirnya), apalagi seorang nenek tua yang hanya jatuh di jalan gara-gara kehilangan keseimbangan?

Tapi, apa salahnya sih untuk mempunyai sedikit saja rasa kepedulian di dalam diri kita? Dulu saat masih duduk di bangku sekolah dan belajar mata pelajaran Kewarganegaraan atau Sosiologi, pasti ada kalimat yang mengatakan “manusia adalah makhluk sosial”. Yes, we are social people. Sebagai makhluk sosial, kita diciptakan mempunyai rasa ketergantungan terhadap sesama karena kita nggak bisa selamanya mengandalkan diri kita sendiri. Anak ABG saja kalau habis diputusin pacar atau ditinggal sahabat bisa langsung galau, itu membuktikan kita butuh orang lain untuk hidup bersama kita.

Saya tidak meng-judge siapapun di sini, hanya penasaran saja... kemanakah sikap kepedulian manusia di jaman sekarang ini? Saya harap, Anda atau siapapun yang sedang membaca tulisan ini termasuk saya sendiri, masih mempunyai rasa peduli terhadap sesama kita. Jangan ‘dingin’ dengan sesama yang memang butuh kepedulian dari kita. Ingat kan, slogan jadul yang berbunyi “orang baik akan mendapat pahala besar di Surga”? I’m telling you now, yes God will pay you back when you help somebody that needs your help.

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun