Pada tahun 1987, Corinne akhirnya memutuskan menetap di Kenya. Pada tahun itu pula ia menikah dengan Lketinga dan memulai petualangannya sebagai istri seorang Masai. Keputusan ini sungguh suatu pilihan yang tidak mudah, mengingat bahwa Corinne seorang wanita Eropa modern harus menjalani kehidupan sebagai istri dari seorang Masai yang mempunyai peradaban dan budaya yang jauh berbeda. Banyak hal yang tidak bisa disesuaikan, kerap membuat frustasi dan pada suatu titik Corrine jatuh sakit.
Corinne menetap di  di pedalaman Barsaloi, Kenya kurang lebih empat tahun. Karena rasa cintanya yang besar kepada Lketinga ia hidup dengan begitu sederhana dan apa adanya. Kemandirian dan kekuatan prinsip yang dimilikinya membuatnya bertahan dengan segala perbedaan yang ada dan memaksanya harus menyesuaikan diri dengan adat istiadat dan budaya di tempat ia berada. Dan ia cukup berhasil untuk itu.
Namun ketika Corrine memiliki anak dan Lketinga suaminya mulai menunjukkan kecemburuan buta; Mereka kerap terlibat dalam konflik -- konflik yang membuatnya capek. Ditambah dengan berbagai persoalan lain di sekitarnya membuat keadaan makin runyam. Perlahan tapi pasti mimpinya untuk hidup bahagia dengan Lketinga tercerai-berai. Cinta yang ia perjuangkan kurang lebih empat tahun itu akhirnya kandas. Corrine menyerah. Ia akhirnya memutuskan pulang kembali ke Swiss bersama putri mereka, Napirai.
Lalu apa kira -- kira pesan novel ini untuk kita?
- Jatuh cintalah sejatuh -- jatuhnya, namun jika cintamu itu tidak bisa dipertahankan, maka berhentilah.
- Bucin itu berbahaya; ada banyak hal yang harus kita korbankan mulai dari perasaan, fisik, harta dan kenyamanan. Tetapi cinta kita juga tidak tentu jalannya.
- Sekalipun cinta tidak butuh logika, tetapi kita juga perlu juga memikirkan resiko -- resiko yang mungkin kita tuai ketika nekad membangun rumah tangga dengan seseorang dari latar kebudayaan dan gaya hidup yang perbedaannya terlampau jauh dari kita. Hal ini dilakukan agar kita tidak mengalami apa yang disebut sebagai shock culture.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI