Mohon tunggu...
Muhammadiyah
Muhammadiyah Mohon Tunggu... Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah

Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Tengah

Selanjutnya

Tutup

Joglosemar

Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 2026

4 Oktober 2025   11:14 Diperbarui: 4 Oktober 2025   11:14 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah resmi mengumumkan bahwa 1 Ramadan 1447 Hijriah jatuh pada Rabu Legi, 18 Februari 2026. Keputusan ini dikeluarkan melalui Majelis Tarjih dan Tajdid setelah melakukan kajian astronomis terkini dengan metode hisab hakiki kontemporer serta pendekatan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT).

Penetapan tersebut sekaligus mengoreksi kalender cetak Muhammadiyah yang sebelumnya mencantumkan awal puasa pada 19 Februari 2026. "Setelah dilakukan telaah ulang terhadap data astronomi global dan divalidasi melalui perangkat lunak HisabMu, maka ditetapkan bahwa awal Ramadan adalah 18 Februari 2026," demikian pernyataan resmi Majelis Tarjih dan Tajdid.

Koreksi Kalender Berdasarkan Kajian Global

Majelis Tarjih menjelaskan, koreksi ini dilakukan untuk menjaga ketepatan waktu ibadah berdasarkan prinsip keilmuan yang konsisten dan dapat dipertanggungjawabkan. Muhammadiyah menggunakan KHGT sebagai standar acuan dalam menentukan awal bulan Hijriah, yang dirumuskan dari Muktamar Internasional Penyatuan Kalender Hijriah di Turki tahun 2016.

KHGT memiliki dua parameter utama dalam menetapkan awal bulan.

Parameter Kalender Global 1 (PKG 1):
Awal bulan ditentukan apabila, sebelum pukul 24.00 UTC, ada wilayah di dunia yang memenuhi dua syarat:

  • Ketinggian Bulan saat matahari terbenam 5

  • Elongasi Bulan 8

Parameter Kalender Global 2 (PKG 2):
Jika PKG 1 tidak terpenuhi, maka awal bulan ditetapkan dengan syarat:

  • Ijtimak terjadi sebelum fajar di New Zealand

  • Ketinggian Bulan dan elongasi memenuhi syarat di wilayah daratan Benua Amerika setelah pukul 24.00 UTC

Untuk penetapan Ramadan 1447 H, syarat PKG 1 tidak tercapai. Namun, PKG 2 dinyatakan sah secara astronomis dan operasional.

Data Astronomis yang Jadi Rujukan

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa ijtimak terjadi pada 17 Februari 2026 pukul 16:06:13 UTC, sebelum fajar di New Zealand. Kondisi visibilitas hilal juga tercatat memenuhi syarat di barat laut Alaska, Amerika Serikat, tepatnya pada koordinat 56 48 49" LU dan 158 51 44" BB.

Di lokasi tersebut, matahari terbenam pada 18 Februari 2026 pukul 03:43 UTC dengan ketinggian Bulan 52301 dan elongasi Bulan 80006. Kondisi ini menjadi bukti bahwa syarat KHGT terpenuhi.

Verifikasi dengan Teknologi HisabMu

Penetapan ini semakin kuat setelah diverifikasi dengan perangkat lunak HisabMu, sebuah sistem hisab berbasis astronomi digital yang dikembangkan oleh Muhammadiyah Software Labs di bawah koordinasi Majelis Pustaka dan Informasi (MPI) PP Muhammadiyah.

Aplikasi tersebut memungkinkan analisis akurat terhadap data posisi benda langit. Dengan teknologi ini, Majelis Tarjih memastikan bahwa kriteria KHGT terpenuhi secara global.

HisabMu mencatat wilayah barat laut Amerika Serikat, termasuk beberapa kota di Alaska seperti Chevak, Tununak, dan Hooper Bay, memenuhi seluruh persyaratan. Karena itu, Muhammadiyah menetapkan awal puasa Ramadan 1447 H pada 18 Februari 2026.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Joglosemar Selengkapnya
Lihat Joglosemar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun