Mohon tunggu...
Redaksi postnewstime
Redaksi postnewstime Mohon Tunggu... Jurnalis - Bekerja Dan Berkarya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Optimis Selalu Menjadi Yang Terbaik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Konsep Pendidikan Vokasi Dadang Hermawan Hipnotis Kaum Milenial

30 Maret 2020   20:04 Diperbarui: 30 Maret 2020   20:04 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


 Bali -- Setidaknya ada 14.000-an Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dengan spesifikasi 1.400 politeknik dan akademi serta akademi komunitas dan 10.000-an lembaga kursus. Hal itu dikatakan Dadang Hermawan saat ditanya terkait konsep pendidikan Vokasi di ITB Stikom Bali beberapa waktu lalu.

Dadang merinci ada puluhan juta anak muda atau kaum milenial yang akan menjadi generasi penerus bangsa, maka sudah sewajarnya mendapatkan perhatian khusus dan diurus oleh pejabat selevel menteri, dalam hal ini Menteri Pendidikan Vokasi RI.

"Pendidikan vokasi adalah pendidikan yang match dengan industri, sebetulnya konsepnya sudah lama ada, tetapi eksekusinya masih lambat karena para pengelola pendidikan vokasi termasuk dosen-dosen dan guru-gurunya adalah orang akademisi. "Ucap Dadang.

Ia juga menerapkan solusi Vokasi dengan salah satu way outnya, yakni memperbanyak dosen dan guru vokasi dari industri dengan cara RPL rekognisi pembelajaran lampau. "ini juga kan sudah ada peraturannya, tapi kurang atau bahkan tidak dijalankan. "Ulasnya.

Dadang mendorong perlunya perhatian serius pemerintah dan pemangku kepentingan, karena inilah pendidikan yang cocok di Indonesia dan juga dunia. Komitmen tersebut dipegang kuat olehnya, untuk tetap menjalankan satu rel konsep pendidikan Vokasi.

Keberhasilan Dadang Hermawan dalam merealisasikan konsep pendidikan Vokasi ini telah menjadi catatan sejarah di dunia pendidikan.

Loyalisnya dalam bekerja di dalam dunia institusi pendidikan patut diacungkan jempol. Nama Dadang Hermawan kian meroket ketika dirinya mengikuti seleksi jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Sosok pemikir dan pengajar yang memiliki konsisten, penuh visi, berpikiran out of the box, inovatif, dan memiliki pemikiran layaknya anak muda ini tak pernah patah arang. Tak heran jika kaum Milenial terpicut dan terhipnotis dengan konsep pendidikan Vokasinya.

Pendidikan keahlian tersebut dikatakan Dadang harus memiliki prosentase lebih besar daripada pendidikan pengetahuan umum dan manajemen. Bahkan ia selalu menegaskan untuk belajar menghargai waktu dan disiplin ilmu.

Satu hal yang patut diapresiasi oleh keberhasilannya, yakni dengan praktek lapangan sehingga siswa atau mahasiswa dapat langsung di dorong sesuai dengan minat dan bakatnya untuk menekuni bidang keahlian yang dipilih.

Lebih lanjut ia menguraikan pentingnya pengasahan kemampuan atau skill semasa menjadi pelajar dan mahasiswa. Karena Kemampuan itu akan menjadi semakin expert ketika seseoang mulai masuk dalam dunia kerja yang sesungguhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun