Dalam dunia perangkat keras komputer, ROM (Read-Only Memory) adalah salah satu komponen yang sering diabaikan tetapi sangat penting. ROM menyimpan firmware --- serangkaian instruksi dasar yang dijalankan perangkat saat dinyalakan. Tanpa firmware yang benar, perangkat seperti HDD, SSD, atau motherboard tidak akan bisa berfungsi dengan normal.
Selain firmware, ROM juga berisi konfigurasi unik yang spesifik untuk tiap perangkat, termasuk ID pabrik, nomor seri, dan parameter komunikasi. Hal ini membuat setiap chip ROM tidak bisa saling ditukar antara satu perangkat dengan yang lain.
Dalam konteks pemulihan data, membaca ROM menjadi langkah penting ketika firmware rusak atau perangkat tidak bisa diakses secara normal. Misalnya, jika hard drive gagal dikenali oleh komputer, teknisi pemulihan data dapat membaca ROM untuk memperbaiki data firmware dan mengembalikan fungsi drive.
Tidak hanya di bidang recovery, ROM juga sering digunakan dalam forensik digital. Dengan membaca ROM, analis dapat menemukan bukti digital penting dari perangkat yang rusak atau dimodifikasi.
Namun, membaca ROM bukan hal sederhana. Kesalahan kecil, seperti koneksi yang tidak stabil atau penggunaan perangkat yang tidak kompatibel, bisa menghapus isi chip secara permanen. Karena itu, proses ini sebaiknya hanya dilakukan oleh teknisi berpengalaman dengan alat profesional.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI