Kecepatan tinggi NVMe membuatnya populer di laptop dan PC modern. Namun, banyak pengguna tidak tahu bahwa mekanisme internal NVMe justru membuat pemulihan data lebih sulit. Artikel ini menjelaskan alasan NVMe rentan kehilangan data dan bagaimana mengantisipasinya.
1. Fungsi TRIM dan Dampaknya
TRIM mempercepat performa NVMe dengan menghapus blok kosong. Namun, ketika file dihapus, TRIM langsung membersihkan data tersebut, membuat file benar-benar hilang dari memori fisik.
2. Kompleksitas Wear-Leveling
NVMe menggunakan wear-leveling untuk mendistribusikan penulisan data merata ke seluruh chip NAND. Akibatnya, lokasi data berubah-ubah, menyulitkan recovery berdasarkan offset sektor.
3. Enkripsi Firmware
Banyak NVMe modern memiliki enkripsi built-in, di mana setiap blok data dienkripsi otomatis. Tanpa firmware asli atau chip kontroler, data mentah tak bisa didekripsi.
4. Tidak Ada Mode "Read-Only" Bawaan
Berbeda dari HDD yang bisa dikunci akses tulisnya, NVMe tidak memiliki mode baca-saja alami. Ini membuat pemulihan lebih berisiko jika pengguna tidak berhati-hati.
5. Cara Mencegah Risiko
Nonaktifkan TRIM jika tidak diperlukan.
Rutin backup ke media eksternal.
Gunakan UPS untuk mencegah korupsi firmware.
Kesimpulan
Kecepatan NVMe membawa risiko tersendiri dalam keamanan data. Pengguna perlu memahami mekanisme internal agar bisa melindungi datanya dengan bijak.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI