Kadang, file system rusak bukan karena perangkat, tapi karena struktur logis internalnya terganggu --- misalnya pada File Allocation Table (FAT), Master File Table (MFT), atau Superblock (pada Linux).
Kesalahan kecil dalam pointer atau indeks bisa membuat seluruh direktori tidak dapat diakses.
Contoh:
Satu entri rusak di MFT dapat menyebabkan folder utama hilang seluruhnya meski file masih ada di sektor fisik.
Pemulihan biasanya memerlukan alat profesional seperti R-Studio, UFS Explorer, atau PC-3000 Data Extractor untuk merekonstruksi struktur logis tersebut.
9. Penggunaan Media Penyimpanan yang Sudah Tua
Semua perangkat penyimpanan memiliki masa pakai terbatas. NAND flash pada SSD hanya mampu menahan sejumlah siklus tulis/hapus tertentu, sementara piringan HDD aus seiring waktu.
Ketika perangkat mendekati akhir masa pakainya, kemungkinan korupsi file system meningkat drastis.
Gunakan perangkat baru untuk data penting dan jadwalkan penggantian preventif setiap beberapa tahun, tergantung intensitas penggunaan.
10. Format Tidak Sempurna atau Ketidaksesuaian Sistem File
Kadang, file system rusak karena proses format tidak selesai sempurna atau digunakan lintas sistem operasi yang tidak kompatibel (misalnya flashdisk FAT32 digunakan bergantian di Windows, macOS, dan Linux).
Perbedaan cara tiap sistem menulis metadata bisa menyebabkan konflik struktur file.
Gunakan format universal seperti exFAT untuk media portabel lintas platform, dan hindari melepas perangkat selama proses format berlangsung.
Kesimpulan
File system adalah fondasi utama penyimpanan data. Kerusakannya dapat terjadi akibat kombinasi faktor teknis, perangkat, hingga kesalahan manusia.
Pencegahan dapat dilakukan dengan kebiasaan sederhana: selalu melakukan "Eject" sebelum mencabut drive, melakukan backup rutin, menjaga kesehatan perangkat, serta menggunakan antivirus dan UPS.