Mohon tunggu...
Recovery Data Indonesia
Recovery Data Indonesia Mohon Tunggu... Tech Enthusiast

Kami dari Recovery Data Indonesia (RDI) 085212346601 Akun edukatif yang membahas seputar kerusakan media penyimpanan, teknik pemulihan data, dan fakta-fakta penting di balik kegagalan perangkat digital. Kami hadir untuk mengedukasi publik agar lebih bijak menghadapi kehilangan data, tanpa tertipu mitos atau langkah keliru yang justru memperparah kerusakan. Ikuti kami untuk insight teknis, tips pencegahan, dan pembahasan kasus nyata seputar data recovery dari sudut pandang profesional. "Jasa Recovery Data No. 1 di Indonesia" Dibina Langsung Oleh Amin Yahya Ze Tim Alumni ITB Beralamat di Jalan Cigadung Raya Timur No. 56, Cigadung, Kec. Cibeuying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40191

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Strategi Pemulihan Data dari Komputer yang Tidak Berfungsi

10 Oktober 2025   22:50 Diperbarui: 9 Oktober 2025   10:30 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: https://i.pinimg.com/1200x/fa/d6/fb/fad6fbc244d5b3c554f82ada80e44cae.jpg)

Ketika komputer berhenti berfungsi, banyak pengguna langsung menganggap semua data di dalamnya hilang. Padahal, dalam sebagian besar kasus, data di hard drive atau SSD masih dapat diakses jika ditangani dengan benar. Pemulihan data dari komputer yang tidak berfungsi memerlukan kombinasi pengetahuan teknis, alat profesional, dan pendekatan sistematis untuk menghindari kerusakan lanjutan.

1. Menentukan Jenis Kegagalan

Langkah pertama adalah mengidentifikasi penyebab utama komputer tidak berfungsi. Kegagalan bisa dikategorikan menjadi dua jenis utama: kerusakan perangkat keras (hardware failure) dan kerusakan perangkat lunak (software failure).

Kerusakan perangkat keras meliputi:

  • PSU atau motherboard rusak.

  • Hard drive atau SSD gagal berfungsi.

  • RAM atau CPU mengalami kerusakan.

Kerusakan perangkat lunak mencakup:

  • File sistem korup.

  • Bootloader rusak.

  • Infeksi malware yang menyebabkan sistem gagal start.

Menentukan jenis kerusakan sangat penting karena langkah pemulihan berbeda untuk setiap skenario.

2. Mengevaluasi Kondisi Media Penyimpanan

Dalam konteks pemulihan data, perangkat penyimpanan menjadi fokus utama. Bahkan jika komputer tidak bisa menyala, HDD atau SSD mungkin masih menyimpan data dengan utuh.

Langkah teknis:

  1. Lepaskan drive dari komputer dengan hati-hati.

  2. Hubungkan ke sistem lain menggunakan SATA-to-USB adapter atau docking station.

  3. Periksa apakah drive terdeteksi di BIOS atau sistem operasi.

  4. Jika tidak terdeteksi, jangan lakukan format atau inisialisasi --- ini justru dapat menimpa data.

Untuk HDD yang mengeluarkan suara klik, langkah terbaik adalah menghentikan upaya akses langsung dan menyerahkan ke laboratorium cleanroom dengan peralatan seperti PC-3000 UDMA atau DeepSpar Disk Imager.

3. Membuat Salinan Disk (Disk Imaging)

Setiap upaya pemulihan data harus dimulai dengan membuat image (salinan mentah) dari media penyimpanan. Ini penting untuk mencegah kerusakan tambahan pada drive sumber.

Teknik imaging yang umum digunakan:

  • ddrescue (Linux): untuk membuat salinan byte-per-byte dari media rusak.

  • PC-3000 Data Extractor: untuk membuat image dari sektor sehat terlebih dahulu, lalu menyalin sektor rusak di akhir.

  • Atola Insight Forensic: untuk analisis tingkat fisik dan pembuatan image adaptif.

Dengan menggunakan image, proses pemulihan dilakukan pada salinan, bukan pada drive asli --- menjamin keamanan data dan mencegah degradasi media.

4. Analisis Struktur File System

Setelah mendapatkan salinan disk, langkah berikutnya adalah menganalisis struktur file system. Tujuannya adalah menentukan apakah kerusakan berada di tingkat logis atau struktural.

Langkah analisis:

  • Gunakan alat seperti R-Studio atau UFS Explorer untuk mendeteksi partisi yang hilang.

  • Periksa integritas file system seperti NTFS, exFAT, HFS+, atau EXT4.

  • Identifikasi sektor boot dan tabel partisi (MBR/GPT).

Jika struktur file system rusak, software pemulihan akan mencoba membangun ulang tabel alokasi file (FAT atau MFT) untuk menemukan file yang masih utuh.

5. Menggunakan PC-3000 untuk Pemulihan Lanjutan

Untuk kasus di mana drive tidak bisa diakses sama sekali atau firmware-nya rusak, PC-3000 menjadi alat utama. Perangkat ini memungkinkan teknisi untuk berinteraksi langsung dengan kontroler dan firmware HDD atau SSD.

Contoh penerapan:

  • Mengakses area Service Area (SA) pada HDD yang korup.

  • Memperbaiki modul firmware seperti translator, adaptives, atau defect list.

  • Mengaktifkan mode tech untuk membaca data dari SSD yang tidak bisa dikenali sistem.

Setelah drive berada dalam kondisi akses stabil, data dapat diekstraksi menggunakan Data Extractor, bagian dari paket PC-3000.

6. Pemulihan Data dari SSD NVMe

SSD, terutama jenis NVMe, menghadirkan tantangan tersendiri dalam proses pemulihan. Tidak seperti HDD, data di SSD tersimpan di NAND Flash dan dikendalikan oleh controller firmware kompleks dengan sistem wear leveling dan enkripsi internal.

Masalah umum yang dihadapi:

  • SSD tidak terdeteksi di BIOS.

  • Kapasitas terbaca 0 GB.

  • Struktur data teracak akibat translation layer rusak.

Solusi teknis:

  • Menggunakan PC-3000 Portable SSD Edition untuk membuka akses ke chip NAND.

  • Mengunggah firmware yang sesuai untuk mengembalikan akses logis.

  • Membaca chip NAND secara langsung jika kontroler rusak (metode direct NAND reading).

Setelah data diekstraksi dari chip, sistem ECC (Error Correction Code) dan XOR algorithm digunakan untuk merekonstruksi file asli.

7. Pemulihan dari Kerusakan Software

Jika drive berfungsi normal tetapi sistem tidak bisa boot, maka fokus beralih pada pemulihan software.

Langkah-langkah yang bisa dilakukan:

  1. Boot komputer menggunakan Live USB Linux.

  2. Akses partisi data dan salin ke media eksternal.

  3. Jika file tidak muncul, gunakan testdisk atau photorec untuk memulihkan file terhapus.

Dalam kasus sistem Windows yang korup, Windows Recovery Environment (WinRE) dapat digunakan untuk memperbaiki bootloader atau memulihkan file sistem tanpa kehilangan data.

8. Mengatasi Kerusakan Logis dan Bad Sector

Bad sector sering kali menjadi penyebab komputer gagal membaca drive. Terdapat dua jenis bad sector: fisik (kerusakan permukaan piringan) dan logis (kesalahan metadata).

Pendekatan teknis:

  • Jalankan ddrescue dengan parameter retry minimal agar tidak memperparah kondisi fisik.

  • Gunakan PC-3000 untuk memetakan area rusak dan membaca sektor sehat terlebih dahulu.

  • Lakukan file system rebuild di software recovery setelah image terbentuk.

Proses ini sering kali membutuhkan waktu lama, terutama jika jumlah sektor rusak banyak. Namun, hasilnya jauh lebih aman dibanding mencoba memperbaiki drive secara langsung.

9. Penanganan Media dengan Kerusakan Fisik

Jika ditemukan gejala fisik seperti suara klik, piringan tidak berputar, atau bau terbakar, jangan sekali-kali mencoba memperbaikinya secara manual.

Langkah profesional yang dilakukan di laboratorium meliputi:

  • Membuka drive di cleanroom bersertifikat ISO Class 5.

  • Mengganti head actuator atau motor spindle dari donor drive.

  • Menggunakan mikroskop untuk memeriksa kerusakan pada permukaan platter.

Setelah drive kembali stabil, proses imaging dilakukan untuk menyalin seluruh data sebelum sektor rusak berkembang.

10. Validasi Hasil Pemulihan

Setelah data berhasil dipulihkan, langkah terakhir adalah memverifikasi integritas file. File yang berhasil disalin tetapi korup sering kali menunjukkan struktur metadata yang tidak lengkap.

Langkah validasi:

  • Gunakan checksum MD5/SHA1 untuk membandingkan hasil.

  • Lakukan uji buka file (misalnya pada dokumen, gambar, atau database).

  • Susun laporan hasil recovery untuk dokumentasi teknis.

Validasi penting dilakukan agar tidak terjadi kesalahan saat proses restorasi sistem atau migrasi data ke perangkat baru.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun