Mohon tunggu...
Recovery Data Indonesia
Recovery Data Indonesia Mohon Tunggu... Tech Enthusiast

Kami dari Recovery Data Indonesia (RDI) 085212346601 Akun edukatif yang membahas seputar kerusakan media penyimpanan, teknik pemulihan data, dan fakta-fakta penting di balik kegagalan perangkat digital. Kami hadir untuk mengedukasi publik agar lebih bijak menghadapi kehilangan data, tanpa tertipu mitos atau langkah keliru yang justru memperparah kerusakan. Ikuti kami untuk insight teknis, tips pencegahan, dan pembahasan kasus nyata seputar data recovery dari sudut pandang profesional. "Jasa Recovery Data No. 1 di Indonesia" Dibina Langsung Oleh Amin Yahya Ze Tim Alumni ITB Beralamat di Jalan Cigadung Raya Timur No. 56, Cigadung, Kec. Cibeuying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40191

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tips Lengkap Memeriksa Kesehatan SSD agar Tetap Optimal

9 Oktober 2025   06:35 Diperbarui: 8 Oktober 2025   10:38 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (https://www.superssd.com/kb/understanding-ssd-specifications/)

Solid State Drive atau yang biasa kita sebut SSD kini menjadi pilihan utama bagi pengguna komputer dan laptop modern. Kecepatan baca dan tulis yang tinggi membuat sistem terasa ringan dan responsif. Namun di balik keunggulannya, SSD tetap memiliki batas umur. Setiap sel memori di dalamnya bisa rusak seiring waktu, terutama jika sering digunakan untuk menulis data dalam jumlah besar.

Oleh karena itu, penting untuk mengetahui cara memeriksa kesehatan SSD secara berkala. Pemeriksaan ini tidak hanya membantu memperpanjang usia perangkat, tetapi juga melindungi data penting agar tidak hilang secara tiba-tiba.

Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memastikan SSD Anda tetap dalam kondisi terbaik.

1. Memeriksa Kesehatan SSD dengan Aplikasi Monitoring

Langkah paling mudah untuk mengetahui kondisi SSD adalah menggunakan aplikasi monitoring. Saat ini ada banyak perangkat lunak yang bisa membantu mendeteksi kondisi fisik dan performa SSD.

Aplikasi seperti CrystalDiskInfo, misalnya, mampu menampilkan berbagai informasi teknis dari SSD, mulai dari status kesehatan, suhu, hingga total data yang sudah ditulis selama pemakaian. Data ini sangat berguna untuk memperkirakan apakah SSD masih sehat atau sudah mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Selain itu, ada juga HD Tune yang bisa digunakan untuk menguji kinerja dan kecepatan baca-tulis SSD. Jika Anda menggunakan sistem operasi Linux atau Mac, terdapat Smartmontools yang berfungsi serupa.

Dengan memantau kondisi SSD secara rutin, Anda bisa mengetahui lebih awal jika ada masalah yang mungkin terjadi, seperti error pada blok memori atau sektor yang mulai rusak.

2. Menguji Kecepatan Baca dan Tulis SSD

Salah satu tanda awal SSD yang mulai bermasalah adalah menurunnya kecepatan baca dan tulis data. Jika laptop atau komputer terasa lebih lambat dari biasanya, terutama saat membuka aplikasi besar atau memindahkan file, bisa jadi performa SSD sudah menurun.

Untuk memastikan hal ini, lakukan pengujian kecepatan menggunakan aplikasi benchmark. Aplikasi seperti CrystalDiskMark atau HD Tune biasanya digunakan untuk mengukur seberapa cepat SSD dalam membaca dan menulis data.

Hasil uji bisa dibandingkan dengan spesifikasi resmi dari produsen SSD Anda. Jika kecepatan yang dihasilkan jauh di bawah standar, kemungkinan ada masalah pada firmware, koneksi, atau bahkan pada sel memori SSD itu sendiri.

Tes ini sebaiknya dilakukan setiap beberapa bulan agar Anda bisa memantau perubahan performa dari waktu ke waktu.

3. Mengecek Usia dan Total Penulisan SSD

SSD berbeda dari hard disk konvensional. Tidak ada komponen bergerak di dalamnya, namun ada batas jumlah penulisan data yang bisa dilakukan. Setiap kali Anda menyimpan atau menghapus file, sebagian kecil dari umur SSD akan berkurang.

Ada dua istilah penting yang sering digunakan untuk mengukur ketahanan SSD, yaitu TBW (Terabytes Written) dan DWPD (Drive Writes Per Day).
TBW menunjukkan berapa banyak data yang sudah ditulis ke SSD selama masa pemakaian, sementara DWPD menunjukkan berapa kali seluruh kapasitas SSD dapat ditulis ulang setiap hari selama masa garansinya.

Jika nilai TBW sudah mendekati batas maksimum yang ditentukan oleh produsen, artinya SSD mulai menua dan performanya bisa menurun. Pada tahap ini, sangat disarankan untuk segera melakukan pencadangan atau backup data penting.

Beberapa aplikasi monitoring seperti CrystalDiskInfo juga menampilkan informasi TBW secara otomatis, sehingga pengguna dapat dengan mudah mengetahui kondisi SSD mereka tanpa harus memeriksa secara manual ke situs produsen.

4. Memperhatikan Suhu Operasional SSD

Suhu menjadi faktor penting lain dalam menjaga umur SSD. Meskipun SSD tidak memiliki piringan berputar seperti HDD, suhu yang terlalu tinggi bisa mempercepat kerusakan sel memori.

Idealnya, suhu SSD berada di kisaran 30 hingga 50 derajat Celsius. Saat digunakan untuk beban berat seperti bermain game, rendering video, atau memindahkan file besar, suhu bisa meningkat hingga 70 derajat.

Jika suhu SSD terlalu panas dalam jangka waktu lama, performanya bisa menurun karena sistem akan secara otomatis menurunkan kecepatan untuk mencegah kerusakan permanen.

Untuk mengatasi hal ini, pastikan sirkulasi udara di dalam casing komputer atau laptop berjalan dengan baik. Gunakan pendingin tambahan atau heatsink jika diperlukan, terutama untuk SSD tipe NVMe yang biasanya menghasilkan panas lebih tinggi dibanding SSD SATA.

5. Memastikan Fitur Trim Berfungsi

Fitur Trim adalah salah satu elemen penting dalam menjaga performa SSD. Fitur ini membantu SSD menghapus blok data yang sudah tidak digunakan oleh sistem operasi, sehingga ruang kosong dapat digunakan kembali secara efisien.

Jika Trim tidak aktif, maka SSD akan bekerja lebih berat karena harus menulis di atas data lama yang belum dihapus. Akibatnya, proses penulisan menjadi lambat dan performa menurun seiring waktu.

Pada sistem operasi modern seperti Windows 10, Windows 11, dan macOS, fitur Trim biasanya aktif secara otomatis. Namun, tidak ada salahnya memastikan bahwa fitur ini berfungsi dengan baik. Dengan Trim yang aktif, SSD bisa menjaga performanya tetap stabil dan memperpanjang umur pemakaian.

6. Mengamati Kinerja SSD dalam Penggunaan Sehari-hari

Selain melalui pengujian teknis, kondisi SSD juga bisa dilihat dari perilaku komputer saat digunakan sehari-hari. Jika Anda mulai merasakan waktu booting yang lebih lama, aplikasi sering macet, atau proses penyalinan file menjadi lambat, bisa jadi itu pertanda ada masalah dengan SSD.

Tanda-tanda lain yang perlu diperhatikan adalah munculnya pesan kesalahan saat membuka file atau sistem operasi yang tiba-tiba berhenti bekerja. Dalam kondisi seperti ini, jangan menunggu lebih lama. Segera lakukan pencadangan data penting dan pertimbangkan untuk mengganti SSD jika diperlukan.

Mengabaikan tanda-tanda tersebut bisa berisiko tinggi, terutama jika SSD sudah berumur lebih dari tiga tahun dan sering digunakan untuk tugas berat.

SSD adalah perangkat penyimpanan modern yang menawarkan kecepatan tinggi dan efisiensi luar biasa. Namun, sama seperti komponen elektronik lainnya, SSD juga memiliki umur terbatas dan perlu diperiksa secara rutin.

Dengan memanfaatkan aplikasi monitoring, menguji kecepatan baca-tulis, memantau suhu, serta memastikan fitur Trim berfungsi dengan baik, Anda bisa menjaga SSD tetap sehat dan memperpanjang masa pakainya.

Ingat, SSD yang sehat bukan hanya soal performa, tetapi juga soal keamanan data. Kerusakan SSD bisa datang tiba-tiba tanpa tanda yang jelas. Oleh karena itu, jadikan pemeriksaan rutin dan pencadangan data sebagai kebiasaan penting.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun