Mohon tunggu...
Recovery Data Indonesia
Recovery Data Indonesia Mohon Tunggu... Tech Enthusiast

Kami dari Recovery Data Indonesia (RDI) 085212346601 Akun edukatif yang membahas seputar kerusakan media penyimpanan, teknik pemulihan data, dan fakta-fakta penting di balik kegagalan perangkat digital. Kami hadir untuk mengedukasi publik agar lebih bijak menghadapi kehilangan data, tanpa tertipu mitos atau langkah keliru yang justru memperparah kerusakan. Ikuti kami untuk insight teknis, tips pencegahan, dan pembahasan kasus nyata seputar data recovery dari sudut pandang profesional. "Jasa Recovery Data No. 1 di Indonesia" Dibina Langsung Oleh Amin Yahya Ze Tim Alumni ITB Beralamat di Jalan Cigadung Raya Timur No. 56, Cigadung, Kec. Cibeuying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40191

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Tantangan Dalam Pemulihan Data RAID

8 Oktober 2025   10:15 Diperbarui: 7 Oktober 2025   11:16 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem penyimpanan dengan teknologi RAID (Redundant Array of Independent/Inexpensive Disks) dirancang untuk meningkatkan performa, kapasitas, maupun ketahanan data. Namun, meskipun memiliki tingkat keandalan tinggi, RAID tetap tidak kebal terhadap kegagalan. Dalam praktiknya, pemulihan data dari sistem RAID menjadi salah satu tantangan terbesar dalam dunia data recovery karena melibatkan banyak variabel teknis yang rumit.

Kompleksitas Struktur RAID

RAID memiliki berbagai level, seperti RAID 0, 1, 5, 6, hingga 10, masing-masing dengan skema striping, mirroring, dan parity yang berbeda. Setiap level memiliki algoritme penyimpanan data yang unik. Ketika terjadi kerusakan, teknisi harus memahami struktur asli sistem agar dapat merekonstruksi data dengan benar. Kesalahan dalam menafsirkan urutan strip atau parity dapat menyebabkan data yang dipulihkan menjadi rusak atau tidak konsisten.

Risiko Kegagalan Hardware

RAID menggunakan beberapa drive dalam satu array, sehingga probabilitas kegagalan meningkat seiring jumlah perangkat yang digunakan. Kerusakan bisa terjadi pada salah satu hard disk, kabel, atau bahkan pada controller RAID itu sendiri. Pada kasus tertentu, kerusakan lebih dari satu drive dapat membuat proses recovery jauh lebih sulit, terutama pada level RAID dengan toleransi kesalahan terbatas.

Hilangnya Konfigurasi RAID

Konfigurasi RAID biasanya disimpan pada controller atau metadata khusus di drive. Jika controller rusak atau konfigurasi hilang, teknisi perlu menganalisis pola data secara manual untuk merekonstruksi array. Hal ini menjadi tantangan tersendiri karena setiap vendor RAID dapat menggunakan algoritme dan tata letak metadata yang berbeda, sehingga tidak ada metode tunggal yang berlaku universal.

Kerusakan Logis yang Rumit

Selain masalah fisik, RAID juga bisa menghadapi kerusakan logis seperti partisi terhapus, file system corrupt, atau kesalahan manusia saat mengelola array. Pada sistem striping seperti RAID 0 atau parity seperti RAID 5, kerusakan logis lebih sulit ditangani karena data tersebar di beberapa drive. Proses recovery harus menyatukan potongan data dari berbagai disk sebelum perbaikan logis dapat dilakukan.

Risiko Rebuild yang Gagal

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun