Banyak administrator mencoba melakukan rebuild setelah terjadi kegagalan drive. Namun, jika rebuild dilakukan tanpa persiapan atau pada kondisi drive lain yang sudah lemah, proses ini dapat memperburuk kerusakan. Pada banyak kasus, rebuild yang gagal justru menyebabkan data semakin sulit dipulihkan, karena struktur array menjadi tidak konsisten dengan kondisi aslinya.
Variasi Sistem dan Vendor
Setiap vendor RAID, baik itu Dell, HP, IBM, atau lainnya, memiliki metode manajemen array yang berbeda. Format metadata, algoritme parity, dan struktur stripe bervariasi antar sistem. Oleh karena itu, teknisi pemulihan data harus menguasai berbagai platform agar dapat menangani kasus RAID dengan efektif.
Tantangan Waktu dan Biaya
Pemulihan data RAID biasanya membutuhkan waktu yang lama, terutama jika melibatkan drive berkapasitas besar atau jumlah disk yang banyak. Proses ekstraksi dan rekonstruksi data bisa memakan waktu berhari-hari bahkan berminggu-minggu. Selain itu, biaya pemulihan juga relatif tinggi karena memerlukan perangkat keras khusus, software profesional, serta keahlian teknis mendalam.
Pemulihan data RAID bukan sekadar menyalin ulang file yang hilang, melainkan proses kompleks yang menuntut keahlian teknis tinggi, pemahaman struktur array, serta penggunaan perangkat khusus. Setiap kesalahan langkah dapat berakibat fatal bagi data. Oleh karena itu, pemulihan RAID sebaiknya hanya ditangani oleh teknisi profesional dengan pengalaman luas agar peluang keberhasilan tetap optimal.
Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI