Mohon tunggu...
Recovery Data Indonesia
Recovery Data Indonesia Mohon Tunggu... Tech Enthusiast

Kami dari Recovery Data Indonesia (RDI) 085212346601 Akun edukatif yang membahas seputar kerusakan media penyimpanan, teknik pemulihan data, dan fakta-fakta penting di balik kegagalan perangkat digital. Kami hadir untuk mengedukasi publik agar lebih bijak menghadapi kehilangan data, tanpa tertipu mitos atau langkah keliru yang justru memperparah kerusakan. Ikuti kami untuk insight teknis, tips pencegahan, dan pembahasan kasus nyata seputar data recovery dari sudut pandang profesional. "Jasa Recovery Data No. 1 di Indonesia" Dibina Langsung Oleh Amin Yahya Ze Tim Alumni ITB Beralamat di Jalan Cigadung Raya Timur No. 56, Cigadung, Kec. Cibeuying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40191

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Buka Kunci Firmware USB SED WD

26 September 2025   16:35 Diperbarui: 25 September 2025   13:51 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam dunia penyimpanan data, khususnya pada hard disk dan USB eksternal, firmware menjadi bagian penting yang berfungsi mengatur komunikasi antara perangkat keras dengan komputer. Namun, ada kalanya firmware mengalami malfungsi atau terkunci karena sistem enkripsi, terutama pada USB SED (Self-Encrypting Drive) buatan WD. Untuk mengatasinya, diperlukan langkah-langkah teknis yang tepat agar data tetap aman dan perangkat bisa kembali digunakan.

1. Pencocokan PCB dan ROM pada Firmware MRT

Membuka firmware menggunakan MRT membutuhkan kecocokan antara nomor PCB dengan ukuran ROM. Pada versi terbaru MRT 2.1.8.1, sudah diterapkan algoritma unlocking permanen yang bekerja sama dengan programmer MRT 3.0. Ke depannya, aturan ketat ini kemungkinan akan lebih longgar untuk memudahkan proses perbaikan.

2. Menggunakan Papan USB Asli untuk Enkripsi Data

Sebelum mengatasi enkripsi, pengguna disarankan memakai papan USB asli sesuai tutorial. Namun, jika firmware bermasalah dan sulit ditangani, opsi lain adalah mengganti koneksi dengan papan SATA agar proses lebih stabil dan fleksibel.

3. Masalah Enkripsi Setelah Konversi USB ke SATA

Dalam beberapa kasus, enkripsi tidak normal bisa muncul setelah drive USB diubah menjadi papan SATA lalu kembali lagi ke USB. Solusinya adalah tetap menggunakan pengontrol asli + ROM asli. Jika tidak memungkinkan, pengguna dapat memindahkan chip ROM pasien ke papan SATA, mengujinya pada drive donor, lalu mengembalikan PCB ke drive pasien untuk memperbaiki firmware.

4. Alternatif Transfer Pengontrol ke Papan SATA

Walaupun USB asli dapat menyelesaikan masalah enkripsi, metode ini sering merepotkan saat berurusan dengan firmware. Alternatifnya, pengontrol asli dan chip ROM bisa dipindahkan ke papan SATA. Cara ini efektif untuk menghindari risiko enkripsi ulang pada data.

5. Mengatasi Crash Akibat Bad Sector

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun