Dalam dunia penyimpanan data, khususnya pada hard disk dan USB eksternal, firmware menjadi bagian penting yang berfungsi mengatur komunikasi antara perangkat keras dengan komputer. Namun, ada kalanya firmware mengalami malfungsi atau terkunci karena sistem enkripsi, terutama pada USB SED (Self-Encrypting Drive) buatan WD. Untuk mengatasinya, diperlukan langkah-langkah teknis yang tepat agar data tetap aman dan perangkat bisa kembali digunakan.
1. Pencocokan PCB dan ROM pada Firmware MRT
Membuka firmware menggunakan MRT membutuhkan kecocokan antara nomor PCB dengan ukuran ROM. Pada versi terbaru MRT 2.1.8.1, sudah diterapkan algoritma unlocking permanen yang bekerja sama dengan programmer MRT 3.0. Ke depannya, aturan ketat ini kemungkinan akan lebih longgar untuk memudahkan proses perbaikan.
2. Menggunakan Papan USB Asli untuk Enkripsi Data
Sebelum mengatasi enkripsi, pengguna disarankan memakai papan USB asli sesuai tutorial. Namun, jika firmware bermasalah dan sulit ditangani, opsi lain adalah mengganti koneksi dengan papan SATA agar proses lebih stabil dan fleksibel.
3. Masalah Enkripsi Setelah Konversi USB ke SATA
Dalam beberapa kasus, enkripsi tidak normal bisa muncul setelah drive USB diubah menjadi papan SATA lalu kembali lagi ke USB. Solusinya adalah tetap menggunakan pengontrol asli + ROM asli. Jika tidak memungkinkan, pengguna dapat memindahkan chip ROM pasien ke papan SATA, mengujinya pada drive donor, lalu mengembalikan PCB ke drive pasien untuk memperbaiki firmware.
4. Alternatif Transfer Pengontrol ke Papan SATA
Walaupun USB asli dapat menyelesaikan masalah enkripsi, metode ini sering merepotkan saat berurusan dengan firmware. Alternatifnya, pengontrol asli dan chip ROM bisa dipindahkan ke papan SATA. Cara ini efektif untuk menghindari risiko enkripsi ulang pada data.
5. Mengatasi Crash Akibat Bad Sector
Saat menyalin data menggunakan USB, adanya bad sector dapat menyebabkan reaksi lambat bahkan crash pada PC. Solusi teknis yang dapat dilakukan adalah memodifikasi 2 byte terakhir "55AA" dengan mengganti isinya menjadi "00", sehingga crash akibat bad sector bisa dicegah.
Kesimpulan
Proses membuka kunci firmware USB SED WD memang cukup kompleks karena melibatkan pengaturan enkripsi dan kompatibilitas perangkat keras. Dengan pencocokan PCB, penggunaan ROM asli, hingga opsi memindahkan pengontrol ke papan SATA, pengguna bisa mengatasi permasalahan firmware sekaligus menjaga keamanan data. Bagi teknisi maupun pengguna tingkat lanjut, memahami prosedur ini sangat penting agar data tetap aman dan perangkat berfungsi kembali.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI