SSD modern semakin populer berkat kecepatan tinggi, konsumsi daya rendah, dan desain ringkas. Namun, meskipun lebih andal dibanding HDD, SSD tetap memiliki kelemahan yang bisa menyebabkan kehilangan data, seperti kerusakan chip NAND, kegagalan firmware, atau kesalahan pengguna. Oleh karena itu, backup menjadi strategi utama untuk mencegah kehilangan data permanen.
Mengapa Backup Penting untuk SSD
SSD menggunakan memori flash yang memiliki siklus tulis terbatas. Meski dilengkapi teknologi wear leveling, SSD tetap bisa gagal mendadak tanpa peringatan, berbeda dengan HDD yang biasanya menunjukkan tanda-tanda kerusakan lebih dulu. Karena itu, backup reguler memastikan data tetap aman meski perangkat fisik gagal.
Jenis Backup: Full, Incremental, dan Differential
Full Backup: Menyalin seluruh isi SSD ke media lain. Proses ini memakan waktu dan ruang, tetapi menjadi dasar paling aman.
Incremental Backup: Hanya menyalin data baru atau berubah sejak backup terakhir. Lebih cepat dan hemat ruang, tetapi proses restore bisa lebih kompleks.
Differential Backup: Menyalin semua perubahan sejak full backup terakhir. Lebih besar dari incremental, namun lebih sederhana saat proses recovery.
Media Penyimpanan untuk Backup
HDD Eksternal: Masih populer karena harga per GB murah dan kapasitas besar. Cocok untuk full backup rutin.
SSD Eksternal: Lebih cepat, cocok untuk backup harian, tetapi harganya lebih tinggi.
NAS (Network Attached Storage): Solusi ideal untuk backup otomatis di jaringan, memungkinkan akses dari banyak perangkat.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!