4. Salah Saat Menghapus File atau Partisi
Kesalahan umum berikutnya adalah menghapus file atau partisi tanpa memahami konsekuensinya. Ada banyak kasus di mana pengguna bermaksud membersihkan ruang penyimpanan, tetapi tanpa sengaja menghapus folder penting. Hal yang sama juga berlaku saat melakukan partisi ulang atau instalasi ulang sistem operasi. Kesalahan sedikit saja bisa menyebabkan seluruh data di drive hilang.
Untuk mencegah hal ini, biasakan selalu memeriksa kembali sebelum menghapus file. Gunakan fitur Recycle Bin di Windows sebagai tempat sementara, sehingga file masih bisa dikembalikan jika salah hapus. Saat melakukan partisi, pastikan sudah membackup data terlebih dahulu dan pahami benar langkah-langkah instalasi ulang agar tidak salah format.
5. Sering Mencabut Laptop Secara Paksa
Menghentikan laptop dengan cara mencabut daya atau mematikan paksa dengan menekan tombol power bisa merusak sistem file. Hal ini terutama berbahaya jika sedang ada proses penulisan data, karena bisa menyebabkan file corrupt atau bahkan kerusakan pada seluruh sistem. Tidak jarang laptop yang dimatikan paksa terus-menerus akhirnya mengalami error booting dan data di dalamnya sulit diakses.
Solusi sederhana adalah selalu mematikan laptop melalui prosedur yang benar, yaitu menggunakan menu shutdown. Jika laptop hang, cobalah menunggu atau masuk ke task manager untuk menutup aplikasi yang bermasalah sebelum mengambil langkah ekstrem.
6. Mengabaikan Faktor Lingkungan
Laptop adalah perangkat sensitif yang tidak tahan terhadap panas berlebihan, benturan, atau cairan. Namun, banyak pengguna menaruh laptop di tempat yang salah, seperti di atas kasur (yang membuat ventilasi tertutup), dekat dengan minuman, atau bahkan membawanya tanpa tas pelindung. Akibatnya, komponen internal termasuk HDD atau SSD bisa rusak, dan data di dalamnya ikut hilang.
Untuk menghindarinya, gunakan laptop di permukaan yang rata dan keras agar sirkulasi udara lancar. Jangan makan atau minum terlalu dekat dengan laptop, dan selalu gunakan tas khusus laptop ketika bepergian. Jika memungkinkan, gunakan juga pendingin eksternal untuk menjaga suhu tetap stabil.
7. Tidak Menyadari Bahaya Overheating
Panas berlebih atau overheating dapat merusak komponen laptop, termasuk media penyimpanan. Banyak pengguna tidak menyadari hal ini karena menganggap laptop hanya melambat sementara. Padahal, jika dibiarkan, overheating bisa merusak motherboard, prosesor, hingga menyebabkan kerusakan permanen pada hard disk atau SSD.