Tidak peduli seaman apa sistem Anda, risiko kehilangan data tetap ada. Backup adalah strategi pencegahan terbaik. Gunakan kombinasi backup lokal (seperti ke harddisk eksternal) dan backup cloud.
Untuk backup otomatis, Anda bisa menggunakan fitur seperti File History di Windows atau Time Machine di macOS. Pastikan backup Anda juga dienkripsi, terutama jika menggunakan perangkat eksternal yang bisa hilang atau dicuri.
4. Selalu Update Sistem Operasi dan Aplikasi
Banyak pengguna menunda pembaruan sistem karena alasan waktu atau takut terjadi error. Padahal, update sistem biasanya membawa perbaikan keamanan yang sangat penting.
Penjahat siber sering memanfaatkan celah keamanan yang belum ditambal (patch) untuk menyerang perangkat. Oleh karena itu, aktifkan fitur pembaruan otomatis dan pastikan semua aplikasi pihak ketiga, termasuk browser dan plugin-nya, selalu diperbarui.
5. Gunakan Antivirus dan Anti-Malware
Meskipun antivirus bukan satu-satunya pelindung, ia tetap menjadi garis pertahanan utama dari serangan virus, trojan, ransomware, dan malware lainnya. Gunakan antivirus yang bereputasi baik dan jangan hanya bergantung pada versi gratis.
Selain itu, tambahkan perlindungan anti-malware seperti Malwarebytes untuk memperkuat pertahanan Anda, terutama terhadap ancaman yang belum dikenal (zero-day threats).
6. Waspadai Jaringan Wi-Fi Publik
Wi-Fi gratis di kafe atau tempat umum memang praktis, tetapi sangat berisiko. Penyerang bisa membuat hotspot palsu atau memata-matai koneksi Anda. Jika terpaksa menggunakan Wi-Fi publik, aktifkan VPN (Virtual Private Network) untuk mengenkripsi koneksi Anda dan menyembunyikan aktivitas online.
Lebih baik lagi, hindari mengakses layanan perbankan atau mengunggah data penting saat terhubung ke jaringan publik.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!