Server backup incremental harian.
Server monitoring/log yang terus mencatat data.
Server CCTV IP-based.
Server cache yang terus flush data.
Untuk jenis workload seperti ini, SSD kelas konsumer (yang biasa kita beli di toko komputer) tidak dirancang untuk beban berat jangka panjang. Kalaupun tetap ingin pakai SSD, harus pilih SSD kelas enterprise yang punya endurance tinggi, misalnya dengan DWPD >1 dan TBW >2000 TB. Dan tentu, harganya juga beda jauh.
SSD vs HDD di CCTV dan Server: Siapa yang Lebih Tahan?
Mari kita bicara soal daya tahan. Dalam sistem yang menulis data secara terus menerus, HDD justru unggul. Kenapa?
HDD tidak punya batas tulis sel seperti NAND SSD.
HDD bisa bekerja 24/7 dalam sistem surveillance, asal pakai model yang memang dibuat untuk itu (contoh: WD Purple, Seagate SkyHawk).
Jika rusak, HDD cenderung memberikan gejala lebih dulu (klik, delay, slow boot), sedangkan SSD bisa mati mendadak tanpa peringatan.
Meski HDD lebih lambat, untuk sistem seperti DVR, ketahanan dan kapasitas jauh lebih penting daripada kecepatan semu. Apalagi kapasitas HDD bisa jauh lebih besar dengan harga yang lebih terjangkau per GB.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!