Rekaman video ditulis secara berurutan (sequential write), bukan random access.
Playback tidak membutuhkan kecepatan tinggi seperti mengedit video.
SSD tidak akan mempercepat kualitas rekaman kamera.
Yang lebih parah, jika SSD yang digunakan adalah SSD kelas entry-level, yang punya TBW rendah (misalnya 150--300 TBW), maka SSD itu bisa cepat rusak. Dalam hitungan bulan, mungkin hanya 6--12 bulan saja, sel NAND sudah mulai gagal. Gejala awalnya: data corrupt, write error, DVR gagal menyimpan footage, hingga akhirnya SSD mati total.
Server dan SSD: Tidak Semua Workload Sama
Masuk ke dunia server, banyak perusahaan kecil menengah (UMKM, sekolah, instansi daerah) yang ingin "meng-upgrade" sistem server mereka ke SSD supaya lebih kencang. Lagi-lagi, niatnya bagus. Tapi implementasinya harus bijak.
Jenis workload server sangat menentukan apakah SSD adalah pilihan tepat. Ada server yang memang ideal menggunakan SSD, misalnya:
Server web dengan traffic tinggi.
Server database dengan banyak read-access.
Virtual machine host dengan kebutuhan random IO tinggi.
Tapi ada pula jenis server yang sangat write-intensive, contohnya: