Nostalgia Digital dari Era Kamera DSLR Awal
Kalau kamu pernah serius menekuni dunia fotografi digital sekitar 15--20 tahun lalu, kemungkinan besar kamu akrab dengan kartu memori bernama CompactFlash. Bentuknya tebal, berat, dan punya konektor 50 pin yang bikin banyak fotografer waktu itu merasa lebih "profesional" saat menancapkannya ke kamera.
CompactFlash atau CF card bukan hanya alat penyimpanan. Ia adalah bagian dari sejarah digital, terutama di era kamera DSLR seperti Canon 5D Mark II, Nikon D300, dan teman-temannya. Tapi kalau kita lihat lebih dalam, sebenarnya bagaimana cara kerja CF card ini? Apakah dia seperti flash disk biasa? Atau justru lebih mirip hard drive mini?
Untuk menjawabnya, kita harus bongkar jeroan dan teknologinya.
Memori Flash, Tapi Bukan Sembarangan
CF card sejatinya adalah media penyimpanan berbasis NAND flash memory, mirip dengan USB flash drive dan SSD. Artinya, di dalamnya tidak ada bagian yang bergerak. Ini berbeda total dari hard disk konvensional yang mengandalkan piringan berputar dan head pembaca seperti pemutar kaset modern.
Di CF card, semua data disimpan dalam chip NAND yang bisa menyimpan informasi bahkan saat tidak dialiri listrik. Data diatur dan dikelola oleh microcontroller internal, sama seperti SSD dan flash drive USB. Jadi secara komponen, CF card memang lebih dekat ke flash drive.
Tapi, ada satu hal yang membedakan CF card dari flash drive biasa secara mencolok: antarmukanya.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!