Mohon tunggu...
Recovery Data Indonesia
Recovery Data Indonesia Mohon Tunggu... Tech Enthusiast

Kami dari Recovery Data Indonesia (RDI) 085212346601 Akun edukatif yang membahas seputar kerusakan media penyimpanan, teknik pemulihan data, dan fakta-fakta penting di balik kegagalan perangkat digital. Kami hadir untuk mengedukasi publik agar lebih bijak menghadapi kehilangan data, tanpa tertipu mitos atau langkah keliru yang justru memperparah kerusakan. Ikuti kami untuk insight teknis, tips pencegahan, dan pembahasan kasus nyata seputar data recovery dari sudut pandang profesional. "Jasa Recovery Data No. 1 di Indonesia" Dibina Langsung Oleh Amin Yahya Ze Tim Alumni ITB Beralamat di Jalan Cigadung Raya Timur No. 56, Cigadung, Kec. Cibeuying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40191

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Membedah Kasus Firmware Rusak di WD dan Seagate: Ancaman Nyat di Balik Kapasitas Besar

27 Juni 2025   04:08 Diperbarui: 26 Juni 2025   18:51 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia penyimpanan data, kapasitas bukanlah satu-satunya pertimbangan utama. Kestabilan firmware dan keandalan perangkat juga menjadi faktor penting yang tidak boleh diabaikan. Salah satu kapasitas yang cukup banyak ditanyakan oleh pengguna awam maupun teknisi adalah: apakah WD 3TB benar-benar ada dan layak digunakan?


Namun di balik pilihan kapasitas tersebut, pengguna juga harus mulai menyadari pentingnya memahami kerusakan firmware, yang bisa terjadi bukan hanya pada WD tetapi juga pada merek ternama lainnya seperti Seagate. Dalam artikel ini, kita akan bahas tiga poin penting: keberadaan dan kelayakan WD 3TB, penyebab umum kerusakan firmware pada WD, dan permasalahan serupa yang juga bisa menghantui pengguna hard disk Seagate.

WD 3TB: Kapasitas Ideal untuk Pengguna Modern

Western Digital (WD) adalah salah satu raksasa dalam industri penyimpanan digital. Mereka telah merilis berbagai seri hard disk dengan kapasitas berbeda-beda, mulai dari 500GB hingga lebih dari 18TB. Salah satu kapasitas yang cukup populer dan menjadi perbincangan adalah WD 3TB.

Karena ukuran ini berada di titik tengah yang sempurna untuk banyak pengguna. Tidak terlalu kecil seperti 1TB, tapi juga tidak terlalu besar seperti 10TB yang mungkin terasa overkill untuk penggunaan sehari-hari.

Dengan kapasitas 3TB, pengguna bisa menyimpan:

  • Ratusan ribu foto

  • Ribuan file video beresolusi tinggi

  • Koleksi musik lossless

  • File backup dokumen penting

  • File instalasi game AAA

Beberapa seri WD 3TB yang populer di pasaran antara lain WD Blue, WD Black (untuk performa tinggi), dan WD Red (untuk NAS). Tentu, model ini tersedia dalam varian internal dan eksternal, sehingga pengguna bisa memilih sesuai kebutuhan.

Namun perlu dicatat: memilih WD 3TB bukan hanya soal "ada atau tidaknya produk", tapi juga tempat pembelian yang tepercaya. Membeli dari distributor resmi dan mendapatkan jaminan garansi adalah langkah bijak untuk menghindari risiko mendapatkan produk refurbished atau palsu.

Risiko Firmware Rusak pada Hard Disk WD

Di balik keunggulannya, tidak ada perangkat keras yang sempurna. Termasuk WD. Salah satu masalah serius yang dapat terjadi adalah kerusakan firmware.

Firmware adalah sistem internal yang mengatur cara kerja hard disk. Jika firmware rusak, maka meskipun data secara fisik masih ada di dalam piringan (platter), hard disk bisa gagal terbaca atau tidak dikenali oleh sistem operasi.

Apa saja penyebab umum kerusakan firmware pada WD?

  1. Pembaruan firmware gagal
    Kadang pengguna mencoba memperbarui firmware secara manual. Tapi proses update bisa gagal karena mati listrik, crash sistem, atau file update yang corrupt.

  2. Kerusakan hardware internal
    Seperti PCB (papan sirkuit), chip controller, atau bahkan ROM. Jika bagian-bagian ini rusak, firmware pun ikut terdampak.

  3. Serangan malware
    Ya, meskipun jarang, ada malware tertentu yang bisa menginfeksi firmware atau menyerang sektor boot hard disk.

  4. Tindakan pengguna yang tidak hati-hati
    Misalnya membongkar hard disk tanpa pengetahuan teknis atau mencoba mem-flash firmware dengan versi yang salah.

  5. Usia dan kelelahan perangkat
    Seiring waktu, terutama setelah pemakaian bertahun-tahun nonstop, firmware bisa mulai bermasalah karena degradasi memori internal (NAND flash, EEPROM, dll).

Bagaimana mengatasinya?

Jika WD Anda menunjukkan tanda-tanda seperti:

  • Terbaca sebagai kapasitas 0MB

  • Muncul suara klik

  • Tidak terdeteksi di BIOS

  • Boot lambat atau freeze saat membaca data

Maka sebaiknya jangan dipaksakan. Langkah terbaik adalah membawa ke jasa service harddisk profesional. Mereka punya alat seperti PC-3000, MRT Lab, dan programmer ROM untuk mengekstrak atau memperbaiki firmware secara manual. Mengutak-atik sendiri hanya akan memperparah keadaan dan membuat data tidak bisa dipulihkan sama sekali.

Bagaimana dengan Seagate? Apakah Aman dari Masalah Firmware?

Jawabannya: tidak sepenuhnya aman.

Meski memiliki reputasi yang bagus, Seagate juga punya sejarah panjang kasus kerusakan firmware, terutama pada seri-seri awal dengan firmware SD15 dan sejenisnya. Salah satu kerusakan yang sering ditemukan adalah "busy state"---yaitu kondisi di mana hard disk menyala, tapi tidak bisa diakses oleh BIOS atau sistem operasi.

Penyebab umum kerusakan firmware pada Seagate:

  1. Bug internal dari pabrik
    Beberapa seri lama memiliki bug yang membuat hard disk masuk ke mode servis (terminal) tanpa perintah.

  2. Pembaruan firmware yang tidak sesuai
    Sama seperti WD, update firmware yang tidak hati-hati bisa menyebabkan brick.

  3. Kegagalan pada sektor firmware
    Sektor firmware Seagate biasanya berada di area khusus platter. Jika bagian ini terkena bad sector, maka perangkat bisa rusak total.

  4. Listrik tidak stabil
    Penggunaan langsung tanpa UPS atau stabilizer dapat merusak sektor firmware akibat lonjakan tegangan mendadak.

  5. Suhu ekstrem
    Operasi dalam suhu tinggi (di atas 50 derajat Celsius) secara terus-menerus mempercepat degradasi chip internal dan firmware.


Cara penanganan kerusakan firmware Seagate

Tidak jauh berbeda dengan WD. Pengguna harus:

  • Menghindari flash firmware sembarangan

  • Tidak membongkar casing atau plat magnetik

  • Menggunakan layanan profesional yang bisa membuka akses terminal hard disk Seagate (biasanya via port TTL)

  • Memastikan backup data penting dilakukan secara berkala

Layanan profesional biasanya menggunakan perintah-perintah khusus via konsol terminal, membaca log internal, dan memperbaiki firmware menggunakan firmware dump dari hard disk donor.

Pentingnya Service Hard Disk Berkala

Baik Anda menggunakan WD 3TB, Seagate 1.5TB, atau hard disk berkapasitas besar lainnya, service berkala sangat disarankan.

Mengapa?

  • Untuk mengecek kondisi sektor (bad sector atau tidak)

  • Memeriksa kesehatan S.M.A.R.T

  • Membersihkan komponen (untuk HDD eksternal)

  • Backup firmware

  • Menjaga suhu tetap stabil

Layanan seperti ini bisa dilakukan oleh teknisi ahli dan bahkan kini tersedia secara onsite di beberapa kota besar di Indonesia.

Jadi, apakah WD 3TB benar-benar ada? Ya, dan layak digunakan, asalkan dibeli dari sumber resmi. Namun, sebagai pengguna, Anda juga harus menyadari bahwa baik WD maupun Seagate tidak luput dari risiko kerusakan firmware.

Yang penting adalah bagaimana Anda merawat hard disk tersebut. Dengan perawatan dan pemantauan yang tepat, serta tidak sembarangan memodifikasi firmware, maka perangkat Anda akan bertahan lebih lama dan melindungi data berharga yang tersimpan di dalamnya.

Jika Anda mengalami gejala kerusakan, jangan panik. Jangan juga buru-buru membongkar perangkat. Segera hubungi jasa service hard disk terpercaya agar peluang penyelamatan data tetap tinggi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun