Mohon tunggu...
Recovery Data Indonesia
Recovery Data Indonesia Mohon Tunggu... Tech Enthusiast

Kami dari Recovery Data Indonesia (RDI) 085212346601 Akun edukatif yang membahas seputar kerusakan media penyimpanan, teknik pemulihan data, dan fakta-fakta penting di balik kegagalan perangkat digital. Kami hadir untuk mengedukasi publik agar lebih bijak menghadapi kehilangan data, tanpa tertipu mitos atau langkah keliru yang justru memperparah kerusakan. Ikuti kami untuk insight teknis, tips pencegahan, dan pembahasan kasus nyata seputar data recovery dari sudut pandang profesional. "Jasa Recovery Data No. 1 di Indonesia" Dibina Langsung Oleh Amin Yahya Ze Tim Alumni ITB Beralamat di Jalan Cigadung Raya Timur No. 56, Cigadung, Kec. Cibeuying Kaler, Kota Bandung, Jawa Barat 40191

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

SSD Terbakar, Patah, Atau IC Rusak? Waspadai Penyebabnya dan Lakukan Ini Sebe;um Terlambat

23 Juni 2025   23:02 Diperbarui: 23 Juni 2025   11:52 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di balik kecepatan dan efisiensi yang ditawarkan, SSD atau Solid State Drive bukanlah perangkat yang kebal masalah. Banyak pengguna mungkin menganggap SSD sebagai solusi ajaib untuk mempercepat performa laptop dan PC, namun kenyataannya SSD tetap rentan terhadap kerusakan serius, terutama jika tidak digunakan dengan benar.

Salah satu kasus yang cukup ekstrem namun tidak jarang terjadi adalah SSD yang terbakar, patah secara fisik, atau rusak pada bagian IC-nya. Kerusakan seperti ini bisa menyebabkan data yang tersimpan di dalamnya hilang total, bahkan SSD menjadi tidak bisa diakses sama sekali oleh sistem.

Lantas apa penyebabnya? Apa yang harus dilakukan jika ini terjadi? Mari kita bahas secara tuntas agar Anda bisa lebih waspada dan mengambil langkah yang tepat.

1. SSD Terbakar: Penyebab dan Dampaknya

Kerusakan fisik paling parah yang bisa dialami SSD adalah terbakar. Tanda-tandanya bisa berupa:

  • PCB gosong atau meleleh

  • Jalur arus pada board terlihat hangus

  • SSD sama sekali tidak terdeteksi oleh sistem

  • Aroma terbakar saat SSD dilepas

Penyebab utama dari SSD yang terbakar adalah overheat. Ketika suhu komponen terlalu tinggi secara terus-menerus, dan tidak ada sistem pendingin yang memadai, maka sirkuit listrik internal bisa gagal dan menyebabkan korslet.

Kondisi overheat ini bisa terjadi karena:

  • Laptop digunakan tanpa henti tanpa pendingin

  • Lingkungan panas tanpa sirkulasi udara

  • Overclocking berlebihan

  • Daya listrik tidak stabil (tanpa UPS atau stabilizer)

Salah satu faktor yang sering terabaikan adalah kebiasaan user yang terlalu sering men-sleep perangkat, alih-alih mematikan secara penuh. Perangkat dalam keadaan sleep tetap mengalirkan daya ke komponen termasuk SSD, yang dalam jangka panjang bisa membuat chip bekerja terus-menerus tanpa istirahat.

2. SSD Patah Secara Fisik: Masalah Mekanis yang Fatal

SSD memang tidak memiliki komponen bergerak seperti HDD, tapi itu bukan berarti ia tidak bisa rusak secara fisik. Kami sering menemukan kasus SSD yang patah akibat:

  • Terjatuh saat laptop dibawa

  • Ditekan atau terjepit saat dipasang di casing

  • Salah memasang konektor SATA atau M.2

Jika yang patah adalah bagian luar casing, mungkin belum terlalu serius. Tapi jika keretakan mencapai PCB atau pin konektor, maka akan berdampak langsung pada sirkuit dalamnya. Pada titik ini, kemungkinan besar data tidak bisa diakses, dan bahkan upaya recovery menjadi lebih rumit karena kerusakan bersifat struktural.

3. IC Controller SSD Rusak: Kerusakan Internal yang Sulit Dideteksi

IC atau Integrated Circuit adalah "otak" dari SSD. Komponen ini bertanggung jawab untuk mengatur semua proses baca, tulis, alokasi memori, serta koneksi dengan sistem operasi.

IC SSD bisa rusak karena:

  • Overheat berkepanjangan

  • Tegangan listrik tidak stabil

  • Terpapar virus sistem atau malware yang menyerang firmware

  • Kesalahan software yang menulis ulang firmware dengan tidak benar

Saat IC rusak, gejala yang muncul bisa seperti:

  • SSD terdeteksi tapi tidak bisa diakses

  • Kapasitas terbaca sebagai 0 byte

  • File system berubah menjadi RAW

  • Komputer hang saat booting atau tidak bisa masuk BIOS

IC SSD rusak adalah salah satu kondisi tersulit untuk diperbaiki, karena menyangkut fungsi inti dari perangkat. Tanpa IC yang bekerja, SSD tidak bisa "berbicara" dengan komputer.

4. Faktor Penyebab Lain: Virus dan Kebiasaan Penggunaan

Selain faktor teknis seperti suhu dan fisik, ada juga faktor eksternal seperti infeksi virus yang bisa memperparah kerusakan SSD.

Beberapa malware modern, terutama ransomware dan rootkit, mampu:

  • Menulis ulang sektor firmware

  • Merusak struktur partisi

  • Mengunci akses chip controller

  • Memanipulasi file sistem agar perangkat crash total

Jika ini terjadi bersamaan dengan kondisi overheat atau soket yang longgar, SSD bisa error permanen dan tidak bisa digunakan kembali.

5. Langkah Penanganan: Diagnosis Profesional Adalah Kunci

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala yang disebutkan di atas, jangan langsung memformat atau membongkar sendiri SSD-nya. Proses diagnosis awal harus dilakukan oleh teknisi profesional dengan alat yang sesuai.

Beberapa tahapan diagnosis yang dilakukan oleh tim kami antara lain:

  • Analisis suhu dan kesehatan chip

  • Pemeriksaan board SSD menggunakan mikroskop digital

  • Uji sinyal dan tegangan pada IC dan pin konektor

  • Pendeteksian struktur firmware

  • Cloning sektor NAND menggunakan perangkat khusus seperti PC-3000

Jika kerusakan bersifat ringan atau menengah (misalnya hanya pin kendor atau firmware crash), proses perbaikan bisa langsung dilakukan.

Namun jika sudah masuk kategori berat (terbakar, patah, atau IC rusak), maka akan dilakukan proses recovery lanjutan, termasuk:

  • Penggantian komponen

  • Pembuatan script khusus untuk membaca chip

  • Konsultasi dengan engineer internasional bila dibutuhkan

6. Keamanan dan Legalitas Data: Prioritas Utama

Karena banyak kasus SSD rusak ini menyimpan data pribadi, kantor, atau proyek penting, kami selalu menekankan bahwa setiap tindakan dilakukan secara legal dan transparan.

  • Diagnosis awal selalu diinformasikan ke pelanggan

  • Tidak ada pengambilan data tanpa persetujuan

  • Pelanggan bebas menolak lanjutan proses bila dirasa tidak perlu

  • Jika proses tidak berhasil, pelanggan hanya membayar biaya diagnosis

Langkah ini penting untuk menjaga kepercayaan, privasi, dan memastikan proses dilakukan secara etis.

7. Pencegahan: Jangan Tunggu Sampai Terbakar

Beberapa tips sederhana agar SSD Anda tidak mengalami hal serupa:

  • Hindari menyalakan laptop 24 jam nonstop

  • Selalu shutdown, jangan biasakan hanya sleep

  • Gunakan pendingin tambahan jika bekerja di ruangan panas

  • Hindari mencabut-pasang SSD terlalu sering

  • Pasang UPS atau stabilizer untuk menjaga kestabilan arus

  • Rutin scan antivirus dan perbarui sistem

SSD yang terbakar, patah, atau rusak pada bagian IC bukan sekadar masalah perangkat keras---ini bisa menjadi mimpi buruk jika di dalamnya terdapat data penting yang belum sempat dicadangkan. Penyebab utama sering kali berasal dari overheat, kesalahan penggunaan, dan infeksi sistem.

Namun Anda tidak sendirian. Dengan penanganan yang tepat dari teknisi ahli, peluang untuk menyelamatkan data tetap ada. Jangan terburu-buru memvonis SSD rusak total atau langsung memformat. Lakukan diagnosis terlebih dahulu, dan ambil langkah berdasarkan informasi yang akurat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun