Mohon tunggu...
Fiksiana

Cinta yang Berujung pada Kehilangan

14 November 2018   20:07 Diperbarui: 2 Desember 2018   04:40 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terbawa pada arus yang tak semestinya sehingga lupa untuk menyadari betapa banyak hikmah di dunia yang telah terlewatkan. Dikala mata terpejam mengistirahatkan badan dan tertidur pada saat itu kedua mata tak terlihat dan terpejam, namun kesadaran manusia masuk pada alam yang tak pernah ia duga yaitu ia merasuki kehidupan yang baru dan melupakan kehidupan yang pernah terjadi sebelumnya.

Mimpi yang tak pernah terencana hadir namun memiliki kuasa dalam menguasai ingatan. Banyak orang yang berada pada hal seperti ini, dan ketika terbangun ia terkejut dan termenung beberapa saat kenapa terjadi mimpi seperti itu hingga matahari terbit.

Ketika pagi menjelang dan dalam keadaan tersadar, suatu ingatan akan kembali mengenang tentang kejadian mimpi semalam, mimpi itu bisa memiliki arti, berupa petunjuk maupun ramalan tentang apa yang akan terjadi kedepannya. Mungkin Tuhan tidak mau mengejutkan hambanya hingga syok berat tentang takdir kedepan, dan tuhan bisa memberi pertanda apa yang akan terjadi ke depan melalui mimpi.

Dalam kesetiaan ketika seseorang terluka dengan sikap yang telah diperbuat oleh temannya, ia akan lebih memilih untuk memakai logika daripada perasaannya untuk percaya. Ia bisa saja telah memaafkan, hanya saja ia akan berjaga-jaga agar tidak disakiti lagi untuk dikemudian hari. Kepercayaan seseorang inilah yang harus di aga, mempertahankan kepercayaan seseorang sangatlah sulit, kita akan teruji ketika ia memberi satu wejangan atau kita berjanji pada satu hal.

Takkala memaafkan lebih mudah daripada memberikan kepercayaan, makanya ketika meminta maaf kepada seseorang layaknya berhati-hati dan berharap lah semoga dia masih memberi kepercayaan, karena jika seseorang yang telah memaafkan belum tentu memberi kepercayaan yang sama seperti semula, dengan meminta maaf secara tulus dan niat yang baik semoga diberi kemudahan untuk menjalin persahabatan yang baru.

Jikalau kita mudah larut pada kesenangan berlebih maka akan mudah lupa dalam mempertimbangkan. Seseorang yang diatas angin biasanya berada mudah meninggi. Ada sebutan ketika "diangkat dulu dengan pujian baru dijatuhkan", sebuah isyarat agar lebih berhati-hati dalam menanggapi suatu pujian karena bisa jadi pertanda untuk dijatuhkan pada akhirnya.

Salah satu teman atau sahabat mungkin pernah menanyakan "Ini ada berita baik dan buruk, mau yang mana duluan kabar baik atau buruk ?", Jika kita meminta untuk berita yang baiknya dulu maka akan siaplah tersakiti pada akhirnya. Dan jika meminta berita buruknya lebih dulu maka besar kemungkinan bahwa anda adalah orang yang terbiasa menerima pemikiran sebelum memetik buah kemenangan.

Yang dalam perenungan ini ada baiknya menjadi seseorang yang terlihat penuh banyak pikiran atau seseorang yang senang dimana ia berada ? Perbedaannyabesar kemungkinan seberapa sulit hidup yang tengah dijalani atau beruntungnya nasib yang dimiliki. Atau mungkin Adakah perbedaan antara orang yang menjalani keruwetan pemikiran karena selalu mencari akar keindahan atau orang yang selalu menunjukkan keceriaan mempergunakan kesenangan tanpa pertanggung jawaban?

Ada seseorang yang tak ingin menunjukkan masalah yang ia hadapi di depan umum, karena ia tahu bahwa siapapun takkan mampu mengatasi persoalan hidup yang ia jalani. Dan ada orang yang selalu merengut menyapu dahinya kemana ia berada, ia menunjukkan bahwa dunia memiliki keyakinan yang harus dipertanykan, dalam pepatah kuno disebut bahwa "keberuntungan seseorang merupakan kesialan bagi orang banyak", makanya jika ia menunjukkan kebahagiaan maka ada banyak orang yang telah ia rugikan.

Sebuah prinsip kehidupan menengah yaitu seseorang tak ingin dilihat hidup mewah karena takut dianggap merugikan banyak orang, dan seseorang yang pada taraf hidup sederhana ini memilih menjadi kaum yang melihat dari bawah agar tak dilihat menjadi atasan, terlihat sama rasa sama rata. Ia akan teruji setelah tak memiliki, belajar dan menjadi lebih membaur menuju keseimbangan.


Daftar pustaka
Garder, Jostein, 1996, dunia sophie, Milan pustaka
Hamersma, Harry, 1981, Pintu Masuk ke Dunia Filsafat, Yogyakarta: Kanisius.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun