Intinya penonton film ini diajak mengalami sensasi menikmati kecepatan dalam balapan, dimana terasa sekeliling terasa tiba-tiba senyap dan melambat, sementara mobil melaju cepat melahap jalur lurus maupun tikungan.
Efek permainan Gran  Turismo yang dimunculkan saat balapan sungguh menakjubkan.  Seakan-akan balapan dan main gim sekaligus.  Tak cuma tentang kecepatan,  tentu saja ada selipan drama, yang disumbangkan oleh Audrey, kekasih Jann. Juga ayahnya yang sempat menentang kegemarananya bermain gim.
Yang menarik adalah penampilan Geri Halliwell,anggota Spice Girl yang  berperan sebagai ibunya Jann.  Belakangan saya baru tahu kalau suaminya Ginger Spice tersebut adalah mantan seorang pembalap profesional dan CEO Tim Red Bull F1 sejak tahun 2005.
Keberadaan Jann Mardenborough yang asli sebagai ide cerita dan tokoh utama di dalam film ini, dimunculkan pada akhir film.  Dia sendiri juga sebagai stuntman film ini.
Oh iya, balapan di lintasan Le Mans merupakan balapan final. Balap mobil dengan kecepatan ratusan kilometer selama 24 jam benar-benar pantas menjadi puncak ketegangan di film ini. Â Arena balap yang juga menimbulkan kenangan tersendiri bagi pelatih Jack Slater.
Tapi drama menuju Le Mans di final tentu saja tak semulus aspal lintasan balapan. Balapan di beberapa lintasan di beberapa negara,  demi mendapatkan lisensi untuk bisa mengikuti race secara resmi.  Harus dijalani oleh Jann.  Juga proses transformasi dari pembalap gadungan menjadi pembalap beneran di dunia nyata, harus pula dilewati.  Juga cercaaan dari berbagai pihak, yang tak ingin balapan profesional dinodai oleh pembalap karbitan.
Bagi yang suka balapan, baik sebagai penonton, pemain gim maupun yang suka melakukannya di jalanan. Â Kudu nonton film epik ini. Â Penyuka kecepatan pasti akan menikmatinya dan larut dalam balutan ketenangan alunan Kenny G saat pembalap berakselerasi menuju 5G.
