Setelah selama dua minggu mencoba lari (lagi) di lintasan berupa jalan yang memutari komplek dan perkampungan sejauh kurang lebih 3 kilometer secara non stop, akhirnya pagi ini menetapkan hati untuk lari sejauh 5 kilometer dan mencobanya non stop pula.
Kebetulan selepas subuh, bumi diguyur hujan, jadi saat start di jam 7 lebih sedikit, udara masih terasa sangat sejuk. Â Hal ini sangat membantu pernapasan dan kesegaran tubuh ternyata. Â Biasanya aktivitas lari lebih sering dilakukan di sore hari sepulang kerja, rasanya napas cepat habis dan udara yang lebih hangat tentu saja.
Tapi pagi ini ternyata tidak, napas relatif lebih mudah diatur dan terasa lebih nyaman, detak jantung relatif stabil di 152 bpm, kecepatan lari juga bisa stabil dengan pace rata-rata 7.48. Â Termasuk lambat tapi juga cukup cepat dengan saya yang biasa lari terseok-seok di pace 8. Â
Istilah pace itu juga lama logikanya masuk ke otak saya, pace adalah seberapa lama waktu yang diitempuh untuk mencapai jarak 1 km. Â 7.48 artinya rata-rata perlu waktu 7.48 menit untuk satu kilometernya. Â Terbiasa dengan hitungan kilometer per jam untuk menghitung waktu tempuh dalam bersepeda jadi bingung terkadang.
Oh iya, untuk merekam pergerakan kaki dan juga detak jantung, lebih baik lari dengan menggunakan jam cerdas yang memang didesain untuk itu, jadi tak perlu bawa handphone yang mrerepotkan selama lari. Sensor pendeteksi detak jantung dan tentu saja sensor GPS yang ada apda smartwatch tersebut sangat membantu untuk memonitor selama di jalan.
Satu hal lagi, ternyata sepatu yang memang didesain untuk lari lebih disarankan untuk dipakai, soalnya untuk mencegah terjadinya cidera selama lari, walaupun olahraga yang sepintas sederhana, tapi nyatanya jauh lebih melelahkan dibanding bersepeda, harus dilakukan dengan pemanasan dan persiapan yang baik. Tentu saja terkecuali bagi mereka yang memang sudah terbiasa bergerak dan lari sebelumnya.
Jadi demikianlah, bang Rhoma Irama benar adanya, bahwa lari memang lebih baik di pagi hari, makanya lebih jamak disebut lari pagi, sebagaimana salah satu judul lagu beliau.