Seperti juga saat pertandingan Tepok Bulu, sebelum pertandingan utama dimulai, acara dibuka dengan pertandingan persahabatan antara ganda campuran Dion Wiyoko dan Enzy melawan pasangan Gading Marten dan Wulan Guritno.Â
Tentu saja pertandingan mereka ini menambah semarak acara yang dinikmati oleh ribuan penonton di arena dan juga oleh penonton yang streaming yang katanya sampai mencapai 8 juta penonton saat pertandingan berlangsung.
Pemilihan atlit yang akan bertanding, komentator yang unik, tempat acara, logo yang menarik, penonton yang atraktif, rundown acara yang bagus dan juga sempat-sempatnya ada lagu tema Tiba-Tiba Tenis yang berkumandang saat acara usai, membuat acara tersebut benar-benar sukses mewujudkan makna sesungguhnya dari sebuah sportainment.
Mungkin karena latar belakang seni orang-orang di belakang penyelenggara yang memang cerdas membuat acara hiburan, membuat mereka berhasil menjadikan olahraga yang jarang dimainkan oleh orang banyak menjadi hiburan yang menarik, bahkan oleh orang yang awam dengan tenis sekalipun
Beberapa hari sebelum acara puncak tanding pun, sempat-sempatnya ada coaching clinic, atau dialihbahasakan oleh panitia acara dengan nama bimbingan tenis yang dipandu oleh Yayuk Basuki.Â
Pesertanya sendiri dipilih dari para penggemar acara di kanal Vindes sebanyak 10 orang dari berbagai penjuru negeri.
Acara yang total memakan waktu sekitar 4 jam lebih secara keseluruhan itu, yang juga dimeriahkan oleh anggota keluarga masing-masing artis yang bertanding memberikan suasanya seru tersendiri.
Bahkan istri Raffi Ahmad yaitu Nagita Slavina dijadikan komentator yang heboh sendiri saat mengomentari perlawanan suaminya saat melawan Desta Mahendra.
Tak luput dari perhatian adalah rentetan sponsor acara tersebut, bukti bahwa tim Vindes sudah bekerja dengan baik sehingga semua pihak terkait memberi kepercayaannya atas gelaran acara olahraga yang tak biasa tersebut.
Jadi begitulah, bisa dikatakan acara Tiba-Tiba Tenis ini wujud hiburan berbentuk olahraga yang paling tidak bisa menjadi oase yang menyegarkan di saat penyelenggaraan olahraga yang diadakan oleh lembaga resmi penyelenggara olahraga di negeri ini.
Alih-alih berhasil menghasilkan pertandingan dan bermutu dan menghibur, malah menghasilkan kerusuhan yang berujung nyawa melayang sia-sia.
