Mohon tunggu...
Rahmad Dwi Hartanto
Rahmad Dwi Hartanto Mohon Tunggu... -

Menulislah, maka kau sudah menciptakan mesin waktu.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tangisan Negeri Para Wanita

21 Mei 2016   15:30 Diperbarui: 21 Mei 2016   16:19 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemarin hujan sangat lebat
Mengguyur habis tubuhku
Menusukku hingga ke tulang

Namun beda,
Hujan yang seharusnya bercampur dingin
Kini datang dengan kehangatan

Kutatap langit lamat-lamat
Kucicipi airnya dengan lidahku

Aku sadar,
Ini bukan air hujan
Melainkan air mata dari sebuah tangisan

Tangisan dari negeri di atas awan
Negeri para wanita

Yang menangis melihat kebawah
Melihat kaumnya di ruda paksa
Hingga meregang nyawa

Oleh mereka yang mengatas namakan dirinya
Manusia
Namun bahkan derajatnya lebih rendah
Dari hewan melata

Yogyakarta, 2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun