Komunikasi adalah suatu interaksi yang dilakukan oleh komunikator ke komunikan memiliki umpan balik (feedback) dalam menyampaikan pesan kepada dua orang atau lebih tanpa adanya noise dalam berkomunikasi. Politik adalah Ilmu seni dalam memperebutkan sebuah kursi kekuasaan mulai dari organisasi, ormas, organisasi kampus,perusahaan, sampai di Pemerintahan mana pun berada.
Begitu pula juga komunikasi politik, Komunikasi politik adalah komunikasi yang dilakukan oleh tokoh publik,tokoh nasional, public figure,artis,orang yang terkenal untuk menyampaikan pesan politiknya dan menggunakan kendaraan politik  kepada masyarakat untuk memperebutkan sebuah kursi kekuasaan dan kepentingannya dalam Pemerintahan.
Salah satu contoh dan memiliki pesan yang disampaikan Kepentingan Politik Dua Kaki dalam komunikasi politik adalah Sudah mendapatkan mendapatkan kekuasaan, masuk ke dalam suatu masuk kedalam organisasi namun ada segelintir orang dalam komunikasi politiknya dua kaki yang artinya satu sisi manut dengan pimpinan,mengikuti arahan pimpinan,menyelesaikan pekerjaan, diam menyusun strategi, satu lagi masih berambisi ingin mengambil kekuasaan dengan berbagai macam cara dilakukan oleh orang tersebut.
Inilah kepentingan Politik dua kaki dalam komunikasi politik, berbagai macam dilakukan oleh orang yang memiliki karakter dua kaki dalam komunikasi politik yang dimana masih berambisi mengambil kursi kekuasaaan dan pada akhirnya nanti akan terbuka sendirinya mana yang tulus,manut dengan atasan mana yang bersebrangan pada akhirnya nanti mundur sendirinya wilayah NKRI.
Hal ini kepentingan politik dua kaki dalam komunikasi politik sering terjadi dimana pun berada, baik didalam sebuah organisasi, perusahaan, lembaga, kementrian, pendidikan sampai Pemerintahan pasti ada dan nyata dalam kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara RI.Dalam komunikasi politik harus bersikap santai dan punya strategi tersendiri untuk memperebutkan kursi kekuasaannya supaya menang.
Kalau masih berambisi dalam komunikasi politiknya maka orang tersebut sampai kapan pun tidak bakalan jadi apa apa dan orang yang menilai pun males untuk memilihnya,tidak adanya empatik kalau berambisi komunikasi politiknya.
Pengamat Komunikasi Politik
Raden Cahyo Prabowo,S.I.Kom,M.I.Kom