Mohon tunggu...
Raziqa Zakyla Zikra Nasya
Raziqa Zakyla Zikra Nasya Mohon Tunggu... Lainnya - Pribadi

Luapkan perasaan dengan sebuah tulisan, karena perasaan tak selalu harus diungkapkan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Islam dalam Menegakkan Keadilan terhadap Hak Wanita

23 Juni 2021   09:45 Diperbarui: 23 Juni 2021   10:38 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dr. Ira Alia Maerani; Raziqa Zakyla Zikra Nasya

Dosen FH Unissula; Mahasiswa Sastra Inggris FBIK Unissula

Islam sangat mementingkan wanita. Sejauh yang kita tahu, sebelum masuknya Islam, nasib wanita di seluruh dunia sangat menyedihkan. Di antaranya pada masa Romawi sebelum Islam, wanita sama dengan binatang dan najis. Wanita adalah objek bernapas yang dilarang untuk berbicara dan tertawa. Orang Arab jahiliyah menguburkan bayi perempuan mereka tanpa ragu-ragu. Kehadiran seorang anak perempuan di sisinya adalah rasa malu yang sangat memalukan dan beban yang begitu berat.

Dalam kondisi seperti ini, Islam telah melaksanakan program kemanusiaan yang mencakup kemajuan perempuan. Wanita dan pria berasal dari peristiwa yang sama, dan mereka juga mendapatkan pahala yang sama dari Allah. Islam memberi perempuan hak khusus berdasarkan fungsi dan statusnya. Selain itu, Islam juga secara tepat memahami kondisi fisik dan psikis perempuan. Dalam surah An-Nahl ayat 97 yang berbunyi:

Artinya: "Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan."

Dalam ayat tersebut jelas sekali bahwa Allah tidak pernah mebeda-bedakan manusia baik itu laki-laki ataupun perempuan. Kuncinya hanyalah beriman dan mengerjakan kebajikan. Islam memang begitu adil terhadap kehidupan, khususnya dalam hal memuliakan wanita. Mengapa islam memuliakan wanita?? Bahkan Rasulullah pun sampai 3x menyebut wanita sebagai orang yang harus dihormati terlebih dahulu. Itu semua karena dari seorang wanita-lah seorang Nabi, seorang Rasul, seorang ulama lahir ke dunia ini.

Abu Hurairah meriwayatkan sebagaimana berikut, "Ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah saw, lalu ia bertanya, "Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?" Beliau menjawab, "Ibumu." "Lalu siapa lagi?" "Ibumu" "Siapa lagi?" "Ibumu" "Siapa lagi?" "Ayahmu." (H.R. Bukhari dan Muslim)

Tanpa wanita kita tak akan pernah ada di dunia ini. Tanpa Siti Hawa maka keturunan Nabi Adam tak akan pernah berkembang sampai saat ini. Bahkan, karena berawal dari islam-lah banyak sekali wanita-wanita di dunia mulai berani menyuarakan hak mereka, menuntut ketidakadilan. Di Indonesia yang mayoritas agamnya muslim juga menerapkan hak wanita dalam UU No.39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang berbunyi : "Wanita berhak untuk memilih, dipilih, diangkat dalam pekerjaan, jabatan, profesi sesuai dengan persyaratan dan peraturan yang berlaku."

Seorang wanita itu berharga dan mulia. Bahkan karena begitu mulianya Allah sampai menurunkan surah yang bernama An-Nisaa' yang artinya wanita. Ada banyak sekali sosok wanita di zaman Rasulullah yang dapat menjadi contoh dan panutan hidup. Salah satunya seperti Ibunda Khadijah r. a. Kala itu, hak wanita masih terbilang belum adil. Namun, hal itu tidak membuat Khadijah berdiam diri di rumah dan tidak bersosialisasi terhadap sesama. Beliau tetap memberikan nasehat dan pelajaran agama untuk wanita kala itu dan beliau juga tetap melaksanakan ibadah shalat di Ka'bah bersama Nabi Muhammad walaupun hidupnya dipenuhi ancaman sana sini.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah, wanita itu mulia. Wanita memiliki hak dan kesetaraan yang sama dengan lawan jenisnya. Dan islam adalah agama yang membawa keadilan bagi kaum wanita dengan cara memuliakan wanita dan menaruh kehormatan wanita setinggi-tingginya.

WALLAHU A'LAM BISHSHOWAB

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun