Mohon tunggu...
Abdul Razaq
Abdul Razaq Mohon Tunggu... Wiraswasta - Aktivis Sosial dan Keagamaan

Memanfaatkan Hidup untuk Hidup Bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menyelami PATBM: Menemukan Keberkahan dalam Melindungi Anak

21 Mei 2024   22:25 Diperbarui: 21 Mei 2024   22:30 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Koleksi Pribadi

Perlindungan anak adalah panggilan suci yang diamanahkan kepada setiap individu, terutama bagi orang tua dan masyarakat. Perlindungan anak bukanlah sekadar tanggung jawab fisik semata, tetapi juga mencakup dimensi spiritualitas dan keberkahan. Kasus kekerasan terhadap anak, hingga saat ini cenderung naik dan beragam jenisnya.

Di tengah maraknya kasus kekerasan terhadap anak, program Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) hadir sebagai ikhtiar perlindungan anak yang berbasis masyarakat. PATBM tidak hanya sebatas program pemerintah, namun sebagai gerakan dari jaringan atau kelompok warga pada tingkat masyarakat yang bekerja secara terkoordinasi untuk mencapai tujuan perlindungan anak.

PATBM sejalan dengan ajaran Islam yang mewajibkan perlindungan anak secara kolektif. Program ini melibatkan masyarakat, seperti keluarga, tetangga, lembaga pendidikan, dan pemerintah untuk bersama-sama mencegah dan menangani kekerasan terhadap anak.

Dalam Islam, gotong royong dan kepedulian sosial merupakan nilai-nilai yang sangat dijunjung tinggi. Menjadi orang yang bermanfaat, dengan membantu masyarakat luas, yang tidak hanya perlindungan anak, namun sosial kemasyarakatan secara luas. Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, "Sebaik-baik manusia di antaramu adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain." (HR. Bukhari dan Muslim) PATBM menjadi wadah untuk mewujudkan semangat gotong royong tersebut dalam melindungi anak.

Allah SWT dalam Al-Qur'an menegaskan pentingnya melindungi dan mendidik anak-anak dengan penuh kebijaksanaan dan kasih sayang. Dalam Surah At-Tahrim ayat 6, Allah berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu." Ayat ini menunjukkan bahwa perlindungan anak merupakan kewajiban bagi setiap individu, untuk menjaga mereka dari bahaya dunia dan akhirat.


Hadis Nabi Muhammad SAW juga memberikan pedoman yang jelas tentang tanggung jawab dalam melindungi anak-anak. Beliau bersabda: "Ketahuilah setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggungjawabannya atas yang dipimpin. Penguasa yang memimpin rakyat banyak dia akan dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, setiap kepala keluarga adalah pemimpin anggota keluarganya dan dia dimintai pertanggungjawaban atas yang dipimpinnya, dan istri pemimpin terhadap keluarga rumah suaminya dan juga anak-anaknya, dan dia akan dimintai pertanggungjawabannya terhadap mereka, dan budak seseorang juga pemimpin terhadap harta tuannya dan akan dimintai pertanggungjawaban terhadapnya. Ketahuilah, setiap kalian adalah bertanggung jawab atas yang dipimpinnya." (HR al-Bukhari). Hadis ini menegaskan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab moral dalam melindungi dan membimbing menuju keberkahan dan keselamatan.

Melindungi anak-anak tidak hanya tentang memberikan keamanan fisik, tetapi juga membimbing mereka dalam memahami nilai-nilai moral dan spiritual. Al-Qur'an menekankan pentingnya pendidikan moral dalam Surah Al-Baqarah ayat 177: "Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat, melainkan kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari Akhir, malaikat-malaikat, kitab suci, dan nabi-nabi; memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, dan (memerdekakan) hamba sahaya; melaksanakan salat; menunaikan zakat; menepati janji apabila berjanji; sabar dalam kemelaratan, penderitaan, dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." Ayat ini menegaskan bahwa pendidikan moral merupakan bagian integral dari perlindungan anak, karena hal tersebut membentuk karakter dan akhlak mereka.

Keberkahan PATBM tak hanya dirasakan anak-anak yang terlindungi, tetapi juga masyarakat yang terlibat. Ketika kita bahu-membahu melindungi anak, kita tengah membangun masyarakat yang berakhlak mulia dan penuh kasih sayang. 

Hal ini sejalan dengan ajaran Islam yang menganjurkan untuk berbuat baik kepada sesama manusia. Dalam surah Al-Isra' ayat 7 ditegaskan "Jika berbuat baik, (berarti) kamu telah berbuat baik untuk dirimu sendiri. Jika kamu berbuat jahat, (kerugian dari kejahatan) itu kembali kepada dirimu sendiri.

Anak adalah anugerah Yang Maha Kuasa bagi para orang tua. Anak juga amanah dan perhiasan bagi mereka, sekaligus kebanggaan di kemudian hari. Namun di samping itu, anak juga bisa menjadi fitnah atau ujian, bahkan menjadi musuh bagi para orang tuanya. Hal ini ditegaskan dalam Surah At-Taghabun ayat 14, yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara istri-istrimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu. Maka, berhati-hatilah kamu terhadap mereka. Jika kamu memaafkan, menyantuni, dan mengampuni (mereka), sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun