Mohon tunggu...
Rayhan Raka Prasada
Rayhan Raka Prasada Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka main game

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kebijakan Fiskal dan Fungsinya

30 April 2024   15:25 Diperbarui: 30 April 2024   15:34 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kebijakan fiskal adalah alat yang digunakan oleh pemerintah untuk mengelola ekonomi melalui penyesuaian pendapatan dan pengeluaran. Tujuannya adalah untuk memengaruhi pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, dan tingkat pengangguran, serta untuk mengatasi masalah ekonomi lainnya. Kebijakan ini memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan ekonomi dan mendukung pembangunan yang berkelanjutan.

Kebijakan fiskal merupakan instrumen utama yang digunakan oleh pemerintah untuk mengelola ekonomi negara melalui pengaturan pendapatan dan pengeluaran. Pertama, pendapatan pemerintah berasal dari berbagai sumber, seperti pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai (PPN), dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) seperti royalti dan hasil penjualan sumber daya alam. Kedua, pengeluaran pemerintah mencakup berbagai program dan proyek, termasuk pengeluaran rutin seperti gaji pegawai, pengeluaran pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, serta pengeluaran sosial untuk subsidi dan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.

Selain itu, kebijakan fiskal juga mencakup pengaturan sistem perpajakan, termasuk tingkat dan jenis pajak, serta manajemen defisit dan surplus anggaran. Pemerintah menggunakan kebijakan fiskal untuk mencapai berbagai tujuan ekonomi, seperti merangsang pertumbuhan ekonomi, mengurangi ketimpangan ekonomi, dan memastikan stabilitas ekonomi melalui pengelolaan yang efisien terhadap pendapatan dan pengeluaran.

Secara umum, kebijakan fiskal dapat bersifat ekspansif atau kontraktif. Kebijakan fiskal ekspansif dilakukan dengan meningkatkan pengeluaran atau mengurangi pajak untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, biasanya digunakan saat resesi atau pertumbuhan ekonomi lemah. 

Sebaliknya, kebijakan fiskal kontraktif diterapkan dengan mengurangi pengeluaran atau meningkatkan pajak untuk mengendalikan inflasi dan menurunkan tekanan pada ekonomi yang mungkin terlalu panas. Kebijakan fiskal sering digunakan bersama dengan kebijakan moneter untuk mencapai tujuan ekonomi yang lebih luas, termasuk pertumbuhan ekonomi yang stabil, inflasi yang terkendali, dan tingkat pengangguran yang rendah.

Adanya kebijakan fiskal memiliki beberapa fungsi bagi negara atau daerah, antara lain:

1. Mengatur Pendapatan dan Pengeluaran:
 Kebijakan fiskal memungkinkan pemerintah untuk mengatur pendapatan dan pengeluaran dalam rangka mencapai tujuan ekonomi yang diinginkan. Dengan menyesuaikan tingkat dan jenis pajak serta mengalokasikan dana untuk berbagai sektor, pemerintah dapat memengaruhi aktivitas ekonomi secara keseluruhan.

2. Mendorong Pertumbuhan Ekonomi:
 Kebijakan fiskal dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan ekonomi dengan meningkatkan pengeluaran pemerintah atau mengurangi pajak. Langkah-langkah ini dapat mendorong konsumsi dan investasi, serta menciptakan lapangan kerja baru.

3. Mengatur Inflasi:
 Melalui kebijakan fiskal, pemerintah dapat mengendalikan inflasi dengan menyesuaikan tingkat pengeluaran atau pajak. Kebijakan fiskal kontraktif dapat digunakan untuk mencegah terjadinya inflasi berl

ebihan, sementara kebijakan fiskal ekspansif dapat digunakan untuk merangsang aktivitas ekonomi saat inflasi rendah.
4. Mengurangi Tingkat Pengangguran:
Dengan merangsang pertumbuhan ekonomi melalui kebijakan fiskal ekspansif, pemerintah dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran dengan menciptakan lebih banyak peluang kerja bagi penduduk.

5. Mengatur Distribusi Pendapatan:
Kebijakan fiskal dapat digunakan untuk mengatur distribusi pendapatan dengan mengenakan pajak progresif atau mengalokasikan dana untuk program-program kesejahteraan sosial. Hal ini bertujuan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan sosial.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun