Mohon tunggu...
Rayyannsa
Rayyannsa Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswa

mahasiswa STAI AL - HAMIDIYAH prodi pendidikan agama islam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Guru Menangani Keterlambatan Membaca Pada Anak Usia Dini

10 Juli 2023   00:38 Diperbarui: 10 Juli 2023   02:12 166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Membaca merupakan gerbang awal bagi anak untuk proses pengembangan diri dan penguasaan pengetahuan. Namun demikian, bagi sebagian anak, memiliki kemampuan dalam membaca merupakan hal yang sulit dilakukan oleh anak di awal perkembangannya. Hal ini disebabkan karena setiap anak memiliki tingkat perkembangan yang berbeda-beda. Melalui kegiatan membaca, diharapkan anak mampu mengenal beberapa hal yang menjadi indikator perkembangan bahasa anak usia dini

Langkah awal dalam proses membaca adalah dengan melakukan kegiatan membaca permulaan. Membaca permulaan adalah proses kognitif yang diawali dengan  mengenal huruf, angka, dan simbol. Hal ini dapat katakan bahwa membaca permulaan adalah kegiatan seseorang (anak) dalam mengawali aktivitas dengan pengenalan huruf melalui simbol-simbol. Dalam hal proses kognitif, membaca permulaan dilakukan melalui penggunaan lambang dan bunyi dalam kalimat secara sederhana.

Terkait dengan membaca permulaan, tampaknya memiliki banyak kesulitan yang berhubungan dengan kemampuan membaca permulaan pada anak usia dini. Kesulitan tersebut berkaitan dengan ketidakmampuan dalam mengenal huruf, mengenal angka, dan merangkai suku kata menjadi kata.

Kesulitan membaca dapat dianalisis, salah satunya, dengan melihat kesiapan anak dalam membaca, Berdasarkan hasil penelitian para ahli,   ternyata   keterlambatan   membaca   sudah   umum dirasakan bagi anak anak usia 7-10 tahun. Dalam pelaksanaan pengajaran membaca, guru seringkali dihadapkan pada anak  yang  mengalami  kesulitan belajar membaca khususnya di kelas rendah. Kesulitan-kesulitan  tersebut antara lain:

  • Kurang  mengenali  huruf

Ketidakmampuan   anak   dalam   mengenal   huruf-huruf    alfabetis seringkali dijumpai oleh guru yang sulit   membedakan   huruf   besar   / kapital dan huruf kecil.

  • Membaca  kata  demi  kata

Jenis kesulitan ini biasanya berhenti membaca setelah membaca   sebuah kata, tidak segera diikuti dengan kata berikutnya. Hal  ini  disebabkan  oleh gagal menguasai keterampilan pemecahan kode (decoding)


A. gagal  memahami makna  kata

B. kurang  lancar  membaca.

  • Pemparafase yang salah

Dalam membaca anak seringkali melakukan pemenggalan (berhenti membaca) pada tempat yang tidak  tepat  atau  tidak  memperhatikan  tanda baca, khususnya tanda koma.

  • Miskin  pelafalan

Ketidaktepatan pelafalan kata disebabkan anak tidak menguasai bunyi- bunyi bahasa (fonem).

Selain hal yang telah dijelaskan di atas, kasus kesulitan pada membaca permulaan juga dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

(1) Faktor Pendidik; (2) Faktor Psikologis;  serta (3) Faktor Lingkungan atau Sosial- Budaya. Masing-masing penjelasannya adalah sebagai berikut:

Pertama, Faktor Pendidik. Guru yang mengajar  dalam kegiatan proses belajar-mengajarnya, lebih cenderung menggunakan metode konvensional. Guru hanya meminta anak-anak untuk membuka buku yang bergambar, kemudian masing- masing anak membaca di dalam hati, lalu guru memberikan sedikit penjelasan, dan kegiatan dilanjutkan dengan menjawab soal- soal yang terdapat di dalam buku bergambar.

Kedua, Faktor Psikologis. Faktor ini  berkaitan dengan motivasi, minat, dan kematangan sosial. Motivasi menjadi kunci dalam belajar membaca.

Ketiga, Faktor Lingkungan atau Sosial-Budaya. Faktor lain yang turut mempengaruhi kesulitan membaca permulaan pada anak usia dini adalah lingkungan atau sosial-budaya. Faktor lingkungan itu mencakup latar belakang dan pengalaman anak di rumah, serta keadaan sosial-ekonomi keluarga. Lingkungan dapat membentuk pribadi, sikap, nilai, dan kemampuan bahasa anak.

Peran guru sebagai fasilitator sangat   berpengaruh   besar   terhadap sangat berpengaruh terhadap perkembangan peningkatan belajar anak. Keberhasilan belajar anak tidak lepas dari cara guru membimbing dan mendidik siswanya. Bimbingan  yang  harus dilakukan  guru  untuk  mengatasi anak yang mengalami kesulitan membaca antara lain:

  • Bimbingan  terhadap  anak  yang  kurang  mengenali  huruf.

Langkah yang harus harus ditempuh guru dalam membantu anak yang mengalami kesulitan membaca dapat berupa:

A. Huruf  dijadikan  bahan  nyanyian.

B. Menampilkan huruf dan mendiskusikan bentuk (karakteristiknya) khususnya huruf  huruf  yang  memiliki  kemiripan  bentuk  (misalnya  p,  b dan d).

  • Bimbingan  terhadap  anak  yang  membaca  kata  demi  kata.

Langkah  yang  dilakukan  oleh  guru  dalam  mengatasi  hal  ini  adalah  :

A. Gunakanlah  bacaan   yang   tingkat   kesulitannya   rendah.

B. Anak  menulis  kalimat  dan  membacanya  dengan  keras.

C. Jika kesulitan ini disebabkan   oleh   kurangnya   penguasaan   kosakata, maka perlu pengayaan kosakata.

D. Jika  anak  tidak  menyadari  bahwa  dia  membaca  kata  demi   kata, rekamlah kegiatan anak membaca dan putarlah hasil rekaman tersebut.


DAFTAR PUSTAKA

Jurnal Lunggi: Jurnal Literasi Unggulan Ilmiah

Vol. 1  No. 1.  Januari 2023, hal. 43-50

MIMBAR PENDIDIKAN: Jurnal Indonesia untuk Kajian Pendidikan,

Volume 4(2), September 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun