Mohon tunggu...
RAUF NURYAMA
RAUF NURYAMA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Masalah Media, Sosial, Ekonomi dan Politik.

Sekjen Forum UMKM Digital Kreatif Indonesia (FUDIKI); Volunteer Kampung UKM Digital Indonesia; Redaktur : tinewss.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Kompasiana, Berbahaya…!

13 Januari 2014   17:09 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:52 7
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itulah yang terpikir kemudian setelah saya Jatuh cinta kepada Kompasiana. Saya sudah kecanduan. Ibaratnya Rokok, sudah disuruh berhenti sama Dokter, sama istri, dan sama temen-temen kantor pun, tetap tidak pernah mau di dengar. Tatkala ditanya oleh dokter, “pilih sehat atau sakit?” saya jawab dengan cepat, “pilih sehat dok, karena kalau sakit merokonya jadi nggak enak!”

Istri saya dulu cemburu bangets. Tahu sebabnya karena saya hamper 24 jam sehari, selalu dekat dengan HP. Mau SMS, Nelp, terima Telp, baca sms. Jawab sms dan lain sebagainya melalui HP. Karena saking keselnya, dia pernah marah sekali, gara-gara saya lebih dekat dengan HP. Istri saya Cemburu #1.

Saat saya jalan-jalan, lihat Ipad murah buatan China, saya bilang, “bagus loh yang. Murah lagi”. “Mau…?,” ya sudah ambil saja jawabnya. Gak pake nanya lagi langsung saya ambil. Hehehehe…. Saya punya mainan baru lagi, Ipad. Tambah mabuk saya dengan Ipad. Komputer dan HP sdh jarang saya pake, Ipad saya pake untuk melakukan banyak kegiatan Kantor. Istri saya cemburu lagi, lebih marah dari HP. Cemburu #2.

Setelah itu, karena banyak teman dan rekan kerja naya PIN BB terus. Akhirnya saya beli BB. Waduhhhh… BB lebih Gila aku. Kesemsem sampai kemana2 bawa BB. Cemburu #3.

Belakangan saya kembali ke PC, kebetulan akses internet baik Wifi maupun Kabel, baik di kantor maupun di Rumah saya siapkan. Buka FB, Twiter, berita on line, Youtube, bahkan Kompasiana dilakukan di rumah bahkan dikantor. Sambil kerja di depan Komputer, baik di kantor maupun di rumah link kompasiana tetap terbuka. Nah yang terakhir ini, Istri saya sering ditinggal tidur sendiri, saya lebih asyik di ruang kerja di rumah dengan membaca kompasiana. Lagi-lagi istri cemburu ketika tahu saya sedang buka kompasiana. Cemburu #4.

Sekarang, HP sdh sering saya Silent, Ipad jarang saya bawa, BB lebih sering saya Off kan. Kompasiana yang selalu saya buka. Sekali lagi, di kantor maupun di RUmah. Berita On line, cukup say abaca kompasiana saja. Semua laporan dari seluruh penjuru sudah ada. Bahkan rekan wartawan kompasianer lebih baik tulisannya dibandingkan dengan wartawan bayaran. Hehehe…

Belakangan kalau istri manggil, saya terburu-buru untuk menutup jendela kompasiana. Takut istri jadi cemburu berat. Gawat surawat…. Piker saya lagi. Hehehe…

Kalau yang dicemburuin benda mati, gak apalah saya pikir. Daripada cemburu dengan Wanita lain. Sebagaimana saya pernah berjanji dengan istri saya, “Kamu bukan yang pertama, tapi pasti yang terakhir, halah jadi nyanyi saya…. Saya sudah berjanji dengan diri saya kepada Istri tercinta, semoga Alloh tetap memberikan bimbingannya. Jika dulu sebelum menikah, banyak sekali wanita yang saya jadikan pacar bahkan selingkuh. Namun setelah menikah, Walaupun semakin mudah, tetap tidak mau. Apalagi anak saya Perempuan semua, kecuali yang sdh Alm (laki2). Saat ini 13 tahun sudah saya menikah dan punya anak, kami hidup sangat Bahagia. Alhamdulillah, diberikan Rezeki oleh Alloh yang berlimpah, setelah memutuskan berhenti jadi karyawan saat ini jadi pengusaha walaupun masih kelas bawah.

Kiranya nanti bias menjadi Pengusaha sukses. Aamiin… Sssstttt istri saya dating. Tutup laptop dulu yah.

“Ayahhh….. Lagi ngapain, hayo…? Sini mamah lihat. Waduh kompas lagi kompas lagi”, katanya. Hihihi…. Inilah bahayanya Kompasiana. Gara-gara kaliah sih banyak yang nulis: opini, repotase, humor, sindir-sindiran di kontak balasan, hadeuh semuanya bikin cemburu istri saya.

Demikianlah cerita membahayakan dari Kompasiana, yang semakin aku cintai. Tapi maaf, Tidak akan pernah kujadikan Istri. Saya anti poligami, walaupun kata Pak De Kartono Poligami lebih baik daripada Zina. Semangat Pagi Kompasianer semuanya. Salam.

Cirebon, 13 Januari 2013

1389272545854395935
1389272545854395935

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun