Mohon tunggu...
RAUF NURYAMA
RAUF NURYAMA Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pemerhati Masalah Media, Sosial, Ekonomi dan Politik.

Sekjen Forum UMKM Digital Kreatif Indonesia (FUDIKI); Volunteer Kampung UKM Digital Indonesia; Redaktur : tinewss.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jusuf Kalla, Mutiara dari Timur Indonesia

9 Januari 2014   16:41 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:59 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13891666871570302869

Karir Politik DR (Hc) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, MBA (JK) di kancah perpolitikan nasional (setahu saya) mulai dikenal pada Jaman Gusdur Menjadi Presiden dan Megawati Menjadi Wakil Presiden. Jabatan sebagai Menteri Koordinator Kesra yang kemudian "diberhentikan" bersama dengan Menkopolhukam DR. H. Soesilo Bambang Yudhoyono (SBY). Senasib dan Seperjuangan, begitulah mungkin kata yang paling tepat. Menjadi orang yang "Terdzomili" secara Politik kemudian menjadi Lawan. Pada pertarungan perebutan kekuasaan Pemilu Presiden Tahun 2004-2009 terpilih menjadi Pasangan Wakil presiden, dengan presiden SBY. Mereka (SBY-JK) yang memulai Kampanye dengan "Gaya Baru", sebutan SBY-JK (yang merupakan singkatan dari namanya) menjadi trade mark untuk setiap Pemilu, maupun pemilukada setelah 2004. Sebut saja pada pemilu presiden 2009-2014, pasangan SBY Berbudi yang kemudian diubah menjadi SBY-Beodiono, Mega Pro untuk Pasangan Megawati-Prabowo. Dan Tahun 2014-2019, pasangan Win-HT, melakukan hal yang sama untuk penyebutan Wiranto-Hari Tanoe. Harapan Masyarakat, atas suksesnya SBY-JK, banyak hal yang dicapai. Periode 2009-2014 sebenarnya adalah agar pasangan ini berlanjut. Namun kiranya SBY terlalu lama membuat keputusan, bahkan cenderung untuk mendepak JK, maka JK sebagai Ketua Umum partai Golkar membuat sebuat keputusan yang cepat, tegas, dan jelas. Walaupun tidak memperhitungkan kemungkinan kemenangan. Yakni dengan berpasangan dengan Wiranto sebagai Capres dan JK sebagai capres. Tagline yang diusung: Lebih cepat Lebih baik. Sindiran buat SBY, yang begitu lambat mengambil Keputusan. Dengan berpisahnya kongsi SBY-JK, public menjadi semakin tahun tentang Kiprah JK selama menjadi Wakil Presiden. Karena Publik dan Pers yang kemudian menginformasikannya. Sebelumnya kesuksesan hanya diketahui adalah hasil SBY. Walaupun JK sering membuat keputusan yang "Berani" seperti untuk urusan perdamaian ACEH misalnya, namun image presiden lah yang tetap bagus. Sekali lagi, presiden. Bukan Pribadi Yusuf Kalla. Belakangn public menjadi terang benderang bahwa perjuangan perdamaian Aceh merupakan Keputusan Berani JK. Pada saat Kampanye Presiden, Debat presiden yang dilakukan dan dipertontonkan ke kancah public melalui layar kaca. Saya masih ingat, ketika Moderator bertanya: Apa yang akan Bapak lakukan jika tidak terpilih menjadi Presiden. Dengan cepat JK menjawab, "Pulang kampung dan mengurus Masjid". Alloh ternyata lebih sayang JK, sehingga akhirnya tidak terpilih. JK kemudian benar-benar pulang Kampung ke Makasar, namun kemudian kembali lagi ke Jakarta karena panggilan. Bukan mengurus 1 masjid tapi kemudian mengurus Seluruh Masjid se-Indonesia dengan menjadi Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia. Pekerjaan yang Sangat Mulia, barangkali di hadapan Tuhan. Jika tidak berlebihan ini kemudian saya menyebutkan bahwa ucapan adalah Doa. Dan apa yang diucapkan Jk, kemudian menjadi Kenyataan. Baktinya kepada Negeri, kemudian menjadikan JK sebagai Ketua Umum PMI. DIbawah kepemimpinannya, banyak sekali perubahan dalam Organisasi ini. Semakin baik, semakin bersinar. Bukan hanya di Indonesia, bahkan ke Luar Negeri pun PMI semakin di kenal. JK Juga sebagai Duta Komodo, yang sukses memboyong Pulau Komodo menjadikan 7 keajaiban Dunia. Tanpa pergerakan cepat, dan membangun image yang cepat, saya yakin Pulau Komodo tidak akan terpilih menjadi 7 Keajaiban Dunia. Pemerintah pada saat itu cenderung DIAM. Namun JK, tetap menjalankan dan berhasil sukses. Saya ingin mengulangi kata-kata di atas, Tuhan lebih saying dengan JK. Seandainya JK yang pada tahun 2009 kemudian berpasangan lagi dengan SBY, kemudian lahirnya konflik century, datang pula kasus-kasus Korupsi. Maka tidak urung Namanya pun akan menjadi "Buruk". Keberadaannya, kini menjadi salah satu mantan Pejabat yang bersih. Tetap berwibawa, dan menjadi panutan banyak pihak. Termasuk yang sebelumnya kontra dengan JK. Yang membuat JK kalah dengan SBY, saya kira karena SBY lebih Ganteng dan Lebih Gagah. Sedangkan JK, mengenakan Jas saja Sangat jarang. Penampilan seadanya, tanpa dibuat-buat. Publik kini lebih suka dengan pejabat seperti itu, contoh Jokowi. Mutiara dari Timur Indonesia tidak berlebihan kiranya jika disandingkan dengan JK. Sebagai Politisi, sudah dianggap paripurna. Jika menjabat Presiden pun, kemampuannya tidak diragukan lagi. Sebagai Pebisnis, dia adalah Konglomerat Indonesia Timur. Tidak ada yang meragukan kehandalan Bisnisnya. Sebagai Manusia beragama, Posisi Ketua Dewan Masjid Indonesia, sebagai pemimpin Umat. Semoga Tuhan menjadikannya Istimewa. Secara Sosial, Sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia, sangat hebat kiprahnya. Dalam Bidang Komunikasi, JK juga menjadi Presenter Jalan keluar pada salah satu acar di Kompas TV. Dalam Bidang Budaya, ini barangkali yang minus di Bandingkan SBY, JK belum mengeluarkan Album. Mungkin karena dia tidak pandai bernyanyi. Jika partai Politik melihat kiprahnya JK, dengan keberanian untuk mencalonkannya sebagai Capres. JK merupakan Calon terkuat, karena sisi kapabilitas, Visi, Track Record sangat memadai. Tinggal tunggu keputusan dari Partai Politik saja. Secara dari Golkar tempatnya berlabuh sudah tidak memungkinkan karena Golkar sudah menggadang Aburizal Bakrie atau ARB. Kemungkinan yang masih terbuka adalah dicalonkan oleh : PKB, PPP atau tidak tertutup kemungkinan Demokrat. Dari mana pun dicalonkannya, saya Yakin JK memilik Suara yang Cukup Banyak. Bahkan bisa mengalahkan sang Ketua Umum Golkar. Walaupun belum tentu Menang. Semoga.!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun