Mohon tunggu...
Raudhatul Jannah
Raudhatul Jannah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi PBA 2020

Mahasiswi semester 5

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Sosok Ibu di Balik Balita yang Mampu Menghafal Al Quran dan Hadist-hadist

1 Juli 2023   22:53 Diperbarui: 1 Juli 2023   23:00 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Instagram @fidaamufidah

Potret Alina Balita umur 2 tahun yang sudah pintar menghafal perintah-perintah dan larangan larangan Allah swt

Yogyakarta- Seorang balita berumur 2 tahun bernama Ashalina khaira musyaffa sudah bisa mendapat banyak kosakata, lancar berbicara dan menghafal semua yang didengar oleh kedua telinganya termasuk hadist-hadist dan beberapa surah didalam Al-qur'an, kok bisa? Setiap orang tua pasti menginginkan anak-anaknya menjadi anak yang baik, pintar, cerdas, berwawasan luas, paham agama, bahkan tidak sedikit juga orang tua yang menginginkan anak-anaknya menjadi seorang penghafal al-qur’an. Namun dibalik sukses seorang anak ada seorang ibu yang sangat berperan penting bagi pertumbuhan anak (30/06/2023).

Sebagaimana dilansir kanal Instagram beliau, seorang ibu yang Bernama Fida Mufidah berhasil mendidik putrinya menjadi anak yang pintar, lucu, pandai, pengingat bahkan sudah beberapa ayat al-qur’an dan hadist sudah berhasil dia ingat didalam otaknya.

 "Bukan hanya soal pekerjaan yang saya lakukan dengan sepenuh hati tetapi mendampingi tumbuh kembang anak juga saya lakukan dengan sepenuh hati. Waktu itu saya dihadapkan dengan pilihan yang sangat sulit antara pekerjaan dan mengurus anak. Saya berpikir bahwa anak itu adalah titipan Allah, kenapa kamu harus titipkan lagi ke orang lain, Allah nitipin anak itu ke kamu, kamu diberi kepercayaan sama Allah, eh sama kamu kamu titipin lagi ke orang lain apalagi seorang anak itu bagiku adalah sesuatu yang ditunggu” ujar beliau. 

Lokasi kerja yang lumayan jauh dari rumah membuat pikiran Fida langsung tertuju ke putrinya dan pengalaman ia sebagai seorang guru, ia bisa mengamati perilaku siswa-siswinya yang memiliki komunikasi yang kurang dengan orang tuanya, dan ia tidak mau itu terjadi dengan putrinya.  “saya bekerja hanya untuk mencari kesibukan dan mengamalkan ilmu agama aja bukan untuk mencari nafkah. Dengan banyak pertimbangan dan berdiskusi dengan suami, saya memutuskan untuk resign aja dari pekerjaan dan fokus mengurus putri kami” Ujar Fida.

Mengasuh anak, mengurus pekerjaan rumah, dan sebagainya menjadi rutinitasnya setiap hari. Ia pernah merasakan lelahnya berkuliah dan bekerja tetapi rasa lelahnya masih kurang dibandingkan menjadi ibu rumah tangga. Meskipun banyak orang yang memandang sebelah mata profesi menjadi ibu rumah tangga ini.

"Orang lain memang hanya akan bisa melihat kehidupan dari luar. Mereka tidak akan mungkin banyak tahu tentang kehidupan rumah tangga kita, seluk beluknya hingga hal-hal tersembunyi. Maka wajar aja kalua orang lain hanya bisa berkomentar, memberi tanggapan dan sesekali mengkritik ngga pernah tahu apa yang sebenarnya terjadi dan kita rasakan.”

Ia pun memberikan beberapa tips agar anak pintar diusia yang masih balita, sebagai berikut:

  • Mengenalkan Literasi dan Diajak komunikasi
  • Tips ini akan membuat anak kaya dengan kosakata sehingga cepat juga membuat anak bisa berbicara. Mengenalkan literasi itu tidak bisa hanya mengandalkan media digital, dan yang paling bagus itu bonding antara orang tua dan anak, karena yang akan anak banyak serap itu adalah yang keluar dari mulut ibunya. “ alina itu belum bisa membaca mba, tapi karena aku sering bacain dia buku tentang rukun islam, rukun iman, hadist sehari-hari, surat-surat pendek jadi dia bisa ngikutin juga “. Jadi sangat penting mengajarkan literasi sejak dini.
  • Diajak berdialog beriman
  • “Maksud dari berdialog beriman itu seperti, belajar warna bukan hanya sekedar mengenal warna, tapi warna itu asalnya darimana, siapa yang menciptakan”
  • Jangan menduakan anak
  • Dibiasakan dengan sesuatu yang baik
  • Asupan yang baik dan bergizi

Fida juga mengatakan "Sebagai orang tua kita juga harus paham dengan periode-periode emas pada anak, seperti pada periode pertama yaitu fase pengenalan dari dalam kandungan sampai dengan usia 2 tahun, kemudian golden age pada anak juga bisa dilihat dari baru lahir sampai usia 5 tahun". Maka dari itu saat usia anak dibawah 5 tahun lebih baik untuk sekolah di rumah dengan orang tua dan baru di sekolahkan setelah umur 5 tahun. 

"Saat ini banyak isu-isu di luar sana seperti pelecehan sexual dan bullying yang terjadi di sekolahan, membuat saya merasa itu adalah tantangan terbesar saya dalam mendidik anak, akan dibawa kemana dan bagaimana cara saya membentengi anak saya, dan menurut saya pondasi pertama itu ada di rumah dan memperkokoh keimanannya".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun