Bulan Ramadhan adalah bulan yang dimuliakan dan adanya tambahan amalan yang diperintahkan agar para manusia bisa mendulang banyak kebaikan.
Jika disiang hari kita diwajibkan berpuasa maka dimalam hari kita dianjurkan menunaikan shalat tarawih sebagai penyempurna.
Berbicara tentang shalat tarawih, banyak orang yang sering membedakan antara shalat tarawih yang 8 rakaat dan 20 rakaat sehingga menghadirkan argumen khusus bahwa shalat tarawih yang jumlahnya 20 rakaat lebih baik dari yang 8 rakaat begitupun sebaliknya.
Sehingga menimbulkan sikap yang berlebihan dalam membela salah satunya bahkan mungkin orang yang terbiasa shalat 20 rakaat tidak mau shalat dimesjid yang melaksanakan shalat tarawih 8 rakaat.
Begitupun yang terbiasa shalat dimesjid yang tarawihnya 8 rakaat enggan menyambung sampai 20 rakaat ketika shalat di mesjid yang melaksanakan shalat 20 rakaat.
Apakah benar cara bersikap demikian?
Menurut penulis pribadi itu adalah sikap yang kurang tepat. Karna baik shalat tarawih dengan 8 rakaat ataupun 20 rakaat sama sama benar bahkan kalau anda mau shalat 36 rakaat juga tidak jadi masalah karna shalat malam itu rakaatnya tidak terbatas.
Namun ketika kita memilih shalat tarawih berjamaah dimesjid dengan jumlah rakaat tertentu seharusnya kita juga melaksanakannya sampai selesai yakni bermakmum sampai berakhirnya shalat.
Hal ini berdasarkan hadits yang pernah disabdakan Rasululullah bahwa "Barangsiapa yang shalat  berjamaah dan bermakmum di belakang imam sampai shalat tersebut selesai maka dicatatkan pahala baginya seperti shalat semalam penuh"
Jika kita lihat hadits ini maka cukup jelas bahwa syarat untuk mendapatkan pahala shalat sepanjang malam adalah dengan melaksanakan shalat tarawih dengan mengikuti imam sampai selesai.
