Jika disiang hari kita diwajibkan berpuasa maka dimalam hari kita dianjurkan menunaikan shalat tarawih sebagai penyempurna.
Berbicara tentang shalat tarawih, banyak orang yang sering membedakan antara shalat tarawih yang 8 rakaat dan 20 rakaat sehingga menghadirkan argumen khusus bahwa shalat tarawih yang jumlahnya 20 rakaat lebih baik dari yang 8 rakaat begitupun sebaliknya.
Sehingga menimbulkan sikap yang berlebihan dalam membela salah satunya bahkan mungkin orang yang terbiasa shalat 20 rakaat tidak mau shalat dimesjid yang melaksanakan shalat tarawih 8 rakaat.
Begitupun yang terbiasa shalat dimesjid yang tarawihnya 8 rakaat enggan menyambung sampai 20 rakaat ketika shalat di mesjid yang melaksanakan shalat 20 rakaat.
Apakah benar cara bersikap demikian?