Mohon tunggu...
Raudhatul Ilmi
Raudhatul Ilmi Mohon Tunggu... Freelancer - Content Writer & Script Writer

Jangan Pernah Protes pada Proses

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Bertanggung jawab Dengan Hidupmu Sendiri

2 Februari 2023   14:38 Diperbarui: 2 Februari 2023   17:30 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi tanggung jawab/medium

Karna dianggap anak anak pintar oleh ketua Jurusan (Kajur), maka saya dan 2 teman saya yang lainnya pun direkomendasi untuk bekerja di salah satu apotek yang ada dikotaku.

Saya pribadi tidak mau menerima tawaran itu karna saya merasa sistem kerjanya yang aneh sedangkan dua Teman saya memilih untuk lanjut bahkan sampai sekarang keduanya masih bekerja disana dengan aturan aneh tersebut.

Sedangkan saya pada akhirnya justru melanjutkan kuliah dengan bidang yang berbeda di politeknik dan saat ini saya sudah lulus sebagai Sarjana Terapan Akuntansi.

Baiklah sesuai topik kompasiana tentang aturan aneh di perusahaan. Maka saya ingin menceritakan kenapa saya tidak mau bekerja di Apotek tersebut.

Perlu diketahui bahwa Apotek tersebut bosnya orang China. Namun saya ingin menggaris bawahi dari awal tidak semua orang China sama, maka ini hanya berlaku untuk cerita saya saja.

Jadi ceritanya sebelum menerima rekom tersebut saya sudah duluan melamar kerja di apotek lain yang juga pemiliknya orang China. Jujur saya langsung kapok di hari saya bekerja pertama.

Tak lain dan tak bukan sistem kerja disitu terlalu padat. Jangankan bisa libur sabtu minggu, shift kerjanya aja tidak ada.

Jam kerjanya di mulai sejak jam 08.00-22.00 dan itu berlangsung setiap hari tanpa hari libur dengan gaji Rp.1.200.000/ bulan, kala itu tahun 2017.

Kalau hitungan kasarnya itu kita pulang kerumah hanya untuk tidur doang tidak akan pernah ada yang namamya waktu untuk healing ataupun refreshing.

Bahkan saya juga sudah menanyakan kepada senior yang sudah lama bekerja disitu dan kata yang bersangkutan pun tidak ada perubahan waktu kerja sejak beliau pertama kerja sampai dengan sekarang.

Yasudahlah saya pikir cukup sampai disini saja dan ketika saya bicarakan dengan orang tua saya, syukurlah orang tua saya sependapat dengan saya, apalagi saya ini perempuan kurang elok rasanya pulang malam malam apalagi jarak rumah saya ke tempat kerja membutuhkan waktu selama 30 menit. Berarti jika saya pulang jam 22.00 sampai dirumah otomatis jam 22.30

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun