Mohon tunggu...
La Ode Muh Rauda AU Manarfa
La Ode Muh Rauda AU Manarfa Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Sosiologi Universitas Dayanu Ikhsanuddin

Seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan jauh, mencari sesuatu untuk dibawa pulang kembali. Selama perjalanan mengumpulkan pecahan-pecahan pengalaman yang mungkin akan berguna suatu saat nanti.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menanti Imam Mahdi

23 Januari 2024   18:54 Diperbarui: 23 Januari 2024   18:56 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Saya menantikan kemunculan Imam Mahdi. Mengapa ?. Karena dunia hari ini sudah semakin kacau. Perang di mana-mana, kesulitan hidup tidak terkira mendera manusia di berbagai negara. Atas nama kebenaran versinya mereka sendiri sehingga darah manusia dialirkan, hukum menjadi tidak berfungsi, berbagai kejahatan terhadap kemanusiaan dipertontonkan tanpa ada rasa bersalah, dan para pemimpin dunia menikmati hidupnya yang mewah dan jauh dari kata kesulitan hidup.

Resolusi yang ditawarkan di meja organisasi harapan bangsa-bangsa dunia, dengan seenaknya dipatahkan melalui kata Veto, seolah mereka merupakan hakim dunia yang kata-katanya harus dipatuhi oleh seluruh negara dan bila tidak maka yang bersuara minor otomatis berada pada pihak yang salah.

Hanya Imam Mahdi sosok manusia yang hari ini saya tunggu, kehadirannya dinubuatkan di dalam Agama Islam, sebagai pemimpin yang ditunggu-tunggu, memiliki kecerdasan serta mendapat keberkahan di dalam memimpin. Mampu membawa kepada solusi atas berhagai permasalahan hidup manusia di berbagai negara, menegakan hukum yang sudah tidak ada karena kondisi masyarakat yang bar-bar.

Mereka yang dibantai di Palestina oleh Israel hanya dibiarkan oleh para pemimpin dunia, terlebih oleh mereka yang mengklaim diri paling humanis di negara-negara barat.

Mereka yang merana karena negaranya krisis moneter di Amerika Latin, hanya dibiarkan oleh negara-negara kaya seraya menunggu pemimpin negara di Amerika latin mendapat tekanan dari rakyatnya sendiri dan berupaya menggantinya dengan orang lain yang mereka percaya mampu membawa kepada perubahan hidup.

Mereka yang hidupnya penuh dengan ketakutan karena tidak memiliki pandangan yang sama dengan pemimpin di negaranya, dibayang-bayangi oleh penyiksaan aparat keamanan di negerinya yang lebih takut kepada perintah atasan dibanding suara hati nuraninya sendiri.

Mereka yang memandang kematian semakin dekat membuat perjalanan laut ratusan kilometer ke Barat Indonesia menjadi tidak menganggapnya sebagai sebuah rintangan, etnis mereka yang ada di kampungnya dibantai tanpa ada perhatian dari peimpin dunia dalam bentuk yang benar-benar nyata.

Mereka yang menjadi budak di perkebunan kelapa sawit, menjadi tawanan di kapal-kapal ikan, menjadi sekapan di kamar-kamar kos, yang sengaja dibutakan matanya demi pengasihan orang-orang di simpangan jalan raya, mereka yang tanahnya dirampas, mereka yang keluarganya dihilangkan secara tiba-tiba, mereka yang ditersangkakan tanpa melakukan kesalahan apa-apa, mereka yang dibiarkan tidur di jalanan dan emperan toko tanpa mendapat tempat tinggal yang layak, mereka yang kelaparan karena tidak memiliki makanan untuk mereka makan pada hari itu, mereka-mereka inilah yang sangat membutuhkan kehadiran Imam Mahdi, sosok yang dipandang dapat membawa keadilan terhadap kehidupan hari ini, yang tercipta akibat struktur sosial yang memang didesain untuk membuat kebanyakan manusia menderita dan menempatkan segelintir manusia lainnya bertahan dalam strata yang sangat terlindungi. 

Well, apakah anda memiliki persepsi yang sama ? Silahkan tuliskan komentar anda, mungkin gagasan anda bisa lebih mendekati kebenaran dibanding gagasan saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun